Mereka akhirnya sampai di penginapan saat malam dan bermalam di Osaka. Rencananya untuk besok, mereka akan pergi ke sekitar Osaka untuk menikmati pantai sampai siang, lalu melanjutkan perjalanan ke Kyoto. Di malam hari akan ada festival musim panas di sana, dan acara utamanya besok adalah menonton kembang api bersama-sama.
Selain mengadakan festival, perayaan di salah satu kuil di Kyoto juga akan ada kembang api yang bisa di tonton semua orang di sana. Jadi, mereka juga akan mengikutinya sejak waktunya yang bertepatan dengan liburan mereka.
Setelah turun dari bus, mereka segera melihat penginapan yang akan menjadi tempat mereka bermalam. Albedo adalah yang membuat perencanaan dalam liburan kali ini, dan dia sudah memesan segala kebutuhan mereka.
Di depan mereka adalah rumah tradisional jepang yang berlantaikan tatami, dindingnya dibangun dengan kayu, dan juga terdapat taman batu. Penginapan adalah bangunan berlantai dua, luas penginapan cukup besar untuk menampung puluhan orang sekaligus. Bagian depannya juga terdapat sungai kecil dengan air yang mengalir dengan baik, jika dilihat lebih jelas, banyak ikan juga terlihat di dalamnya.
Semua orang sudah mengambil barang-barang yang perlu dipersiapkan di dalam penginapan.
"Penginapan sepertinya juga menyediakan onsen(pemandian air panas) untuk pelanggan," kata Aura saat dia melihat tanda di depan penginapan.
"Oh, benar! Bahkan ada pemandian campuran juga!" Sera berseru dan membayangkan dirinya berduaan dengan Asheel di pemandian.
"Fufu, kurasa saya akan mencoba untuk mandi bersama Asheel-sama~" Albedo berkata sambil memegangi wajahnya sendiri.
"Itu tidak adil, Albedo! Aku juga ingin bersama Asheel-sama!" kata Shalltear lalu berdebat dengan Albedo.
Para pria juga membicarakan hal-hal diantara mereka sendiri dan tidak menyadari persaingan yang terjadi di depan mereka.
"Kalau begitu, mari segera masuk!" Asheel memimpin mereka semua.
Mereka disambut oleh resepsionis dan Albedo mengurus semuanya. Tidak seperti saat pertama kali dia di transfer ke Dunia Baru, Albedo sekarang tidak memandang manusia layaknya serangga, tapi tetap saja dia masih sangat merendahkan mereka.
Setelah menemukan ruangan yang akan mereka gunakan, mereka segera mengatur kebutuhannya masing-masing.
Asheel masuk bersama para laki-laki ke salah satu ruangan yang disediakan. Anehnya, dia mengetahui bahwa Albedo tidak hanya memesan dua ruangan ekstra besar, tapi tidak terlalu banyak berpikir karena mungkin semuanya mempunyai alasannya.
Ruangan adalah lantai tatami yang luas, karena jumlah pria lebih sedikit daripada wanita, ruangan itu terasa luas jika hanya dihuni beberapa orang saja, dan masih banyak tempat tersisa. Pintunya menggunakan pintu geser, dengan lemarinya juga menggunakan hal serupa.
Asheel, Mare, Demiurge, dan Sebas segera meletakkan barang-barang mereka.
"Aku heran kenapa Albedo tidak menyiapkan ruangan yang lebih mewah, Asheel-sama disini adalah pemimpin tertinggi! Keberadaannya haruslah dimuliakan!" Demiurge berkata dengan nada tidak puas.
"Tidak apa-apa, Demiurge. Sekarang ini kita hanya harus menikmatinya, jangan memikirkan sesuatu yang terlalu formal!" kat Asheel saat menanggapi ketidakpuasannya. Lagipula, inilah hal-hal yang dinanti saat liburan, walaupun berkesan tradisional setidaknya sudah sangat layak untuk ditinggali. Bahkan penginapan ini merupakan salah satu yang termewah dalam jenis tradisional mereka.
Asheel tidak sabar ingin menyegarkan dirinya dengan berendam air panas. Setelah selesai dengan urusannya, dia segera menuju ke onsen.
Saat berjalan, dia membuat suara berderit di lantai kayu, dan melewati ruangan tempat para gadis berada. Tempat onsen berada agak jauh dari penginapan, dia harus berjalan keluar untuk sampai ke sana.
Setelah sampai, dia bertanya-tanya mengapa penginapan begitu sepi. Jadi tidak ada orang lain disekitarnya. Di onsen juga tidak ada orang di sana, hanya beberapa pengurus dan beberapa penghuni asli. Dia tidak terlalu memikirkannya dan segera masuk.
Asheel melepas pakaiannya dan meletakannya di rak. Mengambil handuk, dia membersihkan dirinya sendiri dengan sabun dan dibilas menggunakan air bersih dalam ember.
Setelah memastikan semua prosedurnya, dia langsung mencelupkan dirinya ke kolam air hangat.
"Fuaahhh.. onsen memang yang terbaik." Asheel mengerang saat merasa kepenatannya segera menghilang dari tubuhnya.
Dia merasa sangat nyaman saat ini, dan sangat puas dengan penginapan ini. 'Albedo melakukan pekerjaannya dengan baik.'
Saat dia menikmati dirinya sendiri, dia mendengar langkah kaki menuju ke sini. Sejak lantainya merupakan tatami, langkah kecil pun akan terdengar jika tidak benar-benar menyembunyikan langkahnya. Suara-suara yang familiar terdengar sedang saling bercakap-cakapan.
"Hmm, apa itu Albedo dan yang lainnya? Aku tidak masuk ke ruangan yang salah, kan?" Asheel mempertanyakan dirinya sendiri setelah dia ragu.
Segera pintu terbuka dan para gadis terlihat memasuki ruangan dengan handuk menutupi bagian penting tubuh mereka.
"Ara~ Asheel-sama ternyata sudah menunggu saya disini. Saya minta maaf karena membutuhkan waktu yang lama untuk segera melayani Anda." Albedo tersenyum saat dia melihat Asheel sedang menikmati dirinya sendiri.
"Yo, Albedo. Jadi kalian memutuskan untuk segera ke onsen juga?!"
"Tidak, kami hanya secara kebetulan bertemu dengan Anda disini." Albedo tersenyum lalu menatap para gadis. "Benarkan?"
Melihat senyuman Albedo yang entah kenapa sedikit menakutkan, mereka buru-buru menjawab.
Sera mengangguk, "Benar!"
"K-kurasa memang begitu, t-tapi aku tidak menyangka akan mendapat kesempatan untuk mandi bersama Asheel-sama." Shalltear berkata dengan gugup saat matanya menatap ke mana-mana.
"Seperti yang diucapkan oleh Albedo-sama kita hanya kebetulan bertemu dengan Asheel-sama disini," kata Narberal dengan tenang tapi tidak berani menatap langsung pada Asheel.
"Yay, kita akan selalu bersama Asheel-sama!" Aura berkata dengan gembira dan tidak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya.
"Ya, ini hanya kebetulan!" kata Yuri sambil menyesuaikan kacamatanya.
Shizu hanya mengangguk dan tidak mengatakan apapun.
Sisanya juga menjawab dengan caranya sendiri, tapi terlihat seolah-olah mereka menyembunyikan sesuatu.
Asheel yang melihat mereka menjawab dengan ekspresi aneh terlihat curiga dan bertanya-tanya apakah mereka sedang berusaha menyembunyikan sesuatu. Tapi akhirnya dia tidak terlalu banyak berpikir dan mengundang mereka semua.
"Kalau begitu, kalian tidak keberatan aku berada di sini, kan?"
Mereka buru-buru menjawab seolah mereka takut akan kesempatan yang diberikannya pergi.
""Tentu saja tidak!"" Mereka menjawab serempak.
"Baguslah kalau begitu, aku akan tetap disini sedikit lebih lama."
Para gadis terlihat menghela nafas, dan buru-buru membersihkan dirinya sendiri. Bagaimanapun, mereka baru saja mencoba berbohong kepada Tuannya sendiri, jika harus dikatakan, rasanya mengerikan. Perasaan bersalah muncul karena itu. Tapi di saat yang sama mereka puas karena keberhasilan yang dibuat itu.
Para guardian dan Pleiades merasa bahwa mereka diciptakan hanya untuk melayani Tuan mereka sampai mereka tidak berguna lagi baginya atau sampai kematian mendatangi mereka. Untuk berbuat dosa kepadanya membuat rasa tidak enak di dalam diri mereka, bahkan jika itu hal kecil seperti saat ini. Tapi perasaan itu sedikit mereda melihat Asheel baik-baik saja dengan itu.
Sebelumnya, para gadis melihat Asheel melewati ruangan mereka. Jadi mereka buru-buru mengikuti dan segera menyadari tujuan Asheel yaitu onsen. Tidak ingin melepaskan kesempatan itu, mereka berusaha sekuat tenaga membuat alasan untuk bisa bersamanya. Sekarang hal itu berhasil dan mereka sangat senang.
Singkatnya, mereka ingin sekali mandi bersama Asheel! Dan itu merupakan suatu kehormatan bagi mereka karena Asheel akan melihat tubuhnya.
Pandangan dunia mereka benar-benar terbalik. Biasanya pria yang akan merasa terhormat untuk melihat wanita telanjang.