webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime et bandes dessinées
Pas assez d’évaluations
289 Chs

Asheel, Kunou, dan Sera

Satu bulan kemudian.

Di suatu ruangan di kondomonium Asheel, itu adalah ruang keluarga kecil yang terdiri dari sofa, meja, dan furnitur lain, sedangkan didepannya adalah TV.

Asheel sendiri sedang bermalas-malasan bersama anaknya, Kunou, Ahem, bermain dengannya.

"Papa, ayo bermain ini!"

Kunou saat ini sudah berumur empat tahun lebih dan hampir lima tahun. Disekitarnya, berserakan banyak mainan anak-anak yang dibeli Sera secara online.

Walaupun Kunou terlahir dengan cerdas, bagaimanapun, dia masih anak-anak.

"Kenapa Kunou tidak menonton TV? Aku akan menemanimu," Asheel yang berbaring di sofa berkata dengan lelah.

'Apakah aku tidak cocok dengan anak-anak?' Dia berpikir sendiri dalam benaknya.

Mendengar itu, Kunou berhenti sejenak sebelum mengangguk, "Baik!"

Dia beranjak dari tempatnya dan berjalan menggunakan kaki kecilnya menuju Asheel. Setelah sampai didepannya, dia langsung duduk disebelahnya, lalu menatapnya.

*tatap* : Jiiiiiiiiiiiiiiii.....

"....." Asheel yang ditatap akhirnya bangkit dan mengangkat Kunou lalu meletakannya dipangkuannya. Setelah itu dia menyerahkan remot TV ke Kunou.

Setelah beberapa pergantian channel, akhirnya Kunou berhenti di sebuah acara Mahou Shojou.

Karakter utama Mahou Shojou adalah seorang gadis dengan rambut hitam panjang yang dikuncir menjadi twintail. Matanya berwarna ungu dan dia memiliki tubuh kecil, tetapi payudaranya cukup besar untuk tubuhnya.

"Bukankah ini Magical Girl Milky Spiral Seven?Kenapa protagonisnya berubah?" Asheel heran dengan perubahan itu.

Saat dia mengeceknya, ternyata TVnya terhubung dengan satelit dunia bawah, yaitu channel Devitube.

Iblis juga memiliki dunia hiburannya sendiri, walaupun persaingannya tidak sesengit masyarakat manusia. Tapi acara seperti ini sangat populer di kalangan anak-anak Iblis.

Asheel tidak peduli lagi selama Kunou senang, dia hanya mengelus kepala Kunou sementara yang terakhir memfokuskan pandangannya ke layar TV.

Beberapa saat kemudian, Kunou tiba-tiba berdiri yang mendapat reaksi terkejut dari Asheel. Dia berdiri didepannya dan bersiap saat dia berpose.

"Ayah, lihat!"

Asheel merasa adegan berikutnya akan sangat bagus jadi dalam waktu kurang dari satu detik, kamera sudah ditangannya dan merekamnya.

"Milky Milky ✩ Spiral!"

Kunou meniru berbagai pose gadis penyihir dan dia menunjukannya tepat didepannya.

'Sangat imut!' Asheel tidak bisa menahan lagi untuk berseru dibenaknya.

"Apa yang kalian lakukan-"

Suara Sera terdengar tapi itu berhenti ditengah kalimatnya. Dia memasuki ruangan dengan baju dan celana pendek, rambutnya masih basah, dan handuk tergantung di bahunya.

Jelas, dia habis mandi.

Dia tertegun sejenak sebelum menenangkan dirinya dan melihat lebih jelas ke pertunjukkan kecil Kunou.

Setelah meletakkan handuk pada gantungan di balkon teras, dia segera berjalan dengan cepat ke Asheel dan langsung menarik telinganya.

"Apa yang kamu ajarkan ke Kunou?"

Saat mengatakan itu, ekspresinya gelap dan terdapat aura mengancam disekitarnya.

"Oww, oww~ Bukan salahku! Bukan salahku!"

Walaupun telinganya ditarik, tangan Asheel masih penuh dengan memegang dan menyeimbangkan kamera.

"Haa ?!"

"Itu salah Levia-tan! Kunou menirunya!"

Sera bingung dengan nama itu, "Siapa Levia-tan?"

Asheel menatapnya dengan aneh, "Bukankah kamu seorang neet? Kamu seharusnya tahu yang seperti itu."

"....." Sera menatapnya sejenak, lalu mengingat-ingat sebelum menggelengkan kepalanya. "Aku tidak menonton yang begituan."

Malahan, dia heran kenapa pacarnya bisa mengetahui acara Gadis Penyihir yang dia saja tidak tahu.

"Dia adalah seorang Gadis Penyihir dari Dunia Bawah!" Asheel akhirnya menjawab bahkan dari keadaannya saat ini karena telinganya yang sedang molor setelah ditarik olehnya.

"Lupakan, aku tidak mengerti perkataanmu." Pasrah, dia juga duduk disebelahnya dan menatap Kunou dengan penuh kasih.

"Mama!"

Kunou yang tersadar dari pertunjukkan kecilnya langsung bergegas menuju Sera dan memeluk pinggangnya.

"Mm, apa yang sedang kamu lakukan, Kunou?" Sera bertanya saat dia mengangkatnya dan menggendongnya.

"Aku sedang berperan menjadi Levia-tan!" Kunou berseru dengan gembira.

"Levia-tan lagi?" Sera terdiam sejenak sebelum mencubit pipinya, "Siapa Levia-tan?"

"Seorang Gadis Penyihir yang melindungi Dunia Bawah!" Saat membicarakannya, Kunou menjadi bersemangat.

'Jawaban yang hampir sama!' Sera lalu menoleh ke Asheel sebelum kembali lagi ke Kunou. Tatapannya mengatakan; 'Jangan sampai kamu mencemari Kunou lebih banyak lagi!'

Asheel yang salah mengerti tatapan Sera, malah mengeluarkan beberapa pakaian dari udara tipis.

"Kunou, kemarilah! Aku akan memberi beberapa hadiah untukmu!" Dia membuat isyarat dengan tangannya.

"Waa, Papa akan memberi Kunou hadiah!" Kunou meronta di pelukan Sera dan lepas dari genggamannya, lalu berlari dengan semangat menuju Asheel.

Asheel memberi pakaian yang dia buat menggunakan sihirnya dan menyerahkannya.

"Waaa, pakaian Gadis Penyihir !!!" Kunou berseru dengan semangat saat dia mengangkat pakaian-pakaian itu tinggi-tinggi.

Sera menepukkan telapak tangannya di dahi setelah melihat itu, lalu dia mencubit pria disebelahnya dan memberinya tatapan mematikan.

Asheel berkeringat saat merasakan pinggangnya terpelintir, tapi dia tidak mengubah ekspresinya saat menatap Sera dengan tersenyum, membuatnya mendapat balasan berupa dengusan darinya.

"Hehe, Kunou. Apakah kamu ingin memakainya?" Asheel berkata dengan senyuman sambil menepuk kepala Kunou.

"Ya, ya!" Kunou berseru dengan gembira.

Dengan itu pun, sesi pemotretan Asheel dimulai.

*klik* *klik* *klik*

Suara flash kamera terdengar di ruangan itu saat mengambil gambar gadis kecil didepannya yang melakukan berbagai pose Gadis Penyihir serta mengenakan kostumnya juga.

Kunou melakukan pose dengan semangat sementara Asheel mengambil gambarnya.

Sera yang selama ini menyilangkan kaki dan tangannya saat dia duduk di sofa, hanya menatap mereka tanpa ekspresi.

'Aku ingin tahu bagaimana reaksi Kunou sepuluh tahun kemudian saat melihat foto masa kecilnya mengenakan pakaian Gadis Penyihir.' Dia berpikir sendiri, tidak terganggu lagi dengan kelakuan kekasihnya.

Bagi orang seperti Sera dan Asheel, sepuluh tahun adalah waktu yang singkat mengingat mereka sudah hidup sejak zaman kuno. Jadi, sepuluh tidak akan lama bagi mereka.

"Kunou, ganti dengan pakaian ini!" Asheel mengangkat pakaian lain dan menunjukannya kepada Kunou.

"Baik, Papa!" Kunou menjawab dengan wajah imut saat dia tersenyum dengan gembira.

"Kali ini, kamu juga akan membawa tongkat Gadis Penyihir!"

Asheel melambaikan tangannya sekali lagi sebelum sebuah tongkat kecil dengan simbol bintang melingkar diujungnya dengan bagain bawahnya terdapat sepasang sayap malaikat, muncul di genggamannya.

"Yay, Papa adalah yang terbaik!" Gadis kecil Kitsune itu mengambil tongkat sihir dan melambai-lambaikannya berulang kali.

"Kunou akan menjadi Gadis Penyihir dan melindungi dunia!" Dia berkata dengan pose.

Sera yang selama ini hanya menonton harus mengakui bahwa Kunou versi Gadis Penyihir sangat imut dimatanya.

"Ngomong-omong, Sera. Aku juga mempunyai foto masa kecilmu saat mengenakan pakaian Gadis Penyihir."

Kata-kata Asheel tiba-tiba terdengar ditelinganya, dan saat dia menoleh ke arahnya, di tangan Asheel sudah ada foto dirinya saat dia masih seorang gadis kecil dan mengenakan pakaian Gadis Penyihir.

"....." Dia tertegun sejenak sebelum dirinya membentak dan melesat kearahnya.

"Hapus! Tidak, cepat serahkan padaku!" Dia terus berjuang dengan putus asa, tapi sia-sia saat Asheel terus menghindarinya.

"Tidak semudah itu," Asheel mengejeknya. saat dia terus mengelak. "Ini adalah mahakarya-ku sebagai fotografer!"

"Asheel !!!"

Sera memiliki ekspresi muram saat dia menatap pria penuh kebencian ini.

"..." Sementara itu, Kunou memiliki tatapan mata kosong saat melihat kelakuan mereka berdua. Yang dilihatnya sebelumnya adalah, setiap satu detik berlalu, Asheel dan Sera menjadi sebuah bayangan yang sama sekali tidak bisa dia lihat, karena dalam waktu satu detik itu, mereka berdua sudah berpindah lokasi sebanyak ratusan kali tanpa menimbulkan angin apapun atau merusak barang-barang didalam ruangan.

Akhirnya mereka berdua berhenti.

Saat ini, Asheel hanya menatap Sera dengan tenang, tetapi hati nuraninya tidak tahan lagi, dan dia menyerahkan foto itu.

"Baiklah, baiklah. Aku akan memberikannya kepadamu. Lagipula, aku masih memiliki banyak salinannya..."

Kalimat terakhir, Asheel hanya mengatakannya dengan suara rendah, tapi dengan makhluk superior seperti Sera harus bisa mendengarnya.

Awalnya Sera senang saat Asheel menyerahkan fotonya, tapi telinganya secara tidak terduga menangkap gumaman terakhir Asheel sebelum ekspresinya menjadi muram kembali.

Alih-alih mengejarnya lagi, dia hanya duduk di sofa dengan cemberut karena sudah lelah.

"....Aku menyerah, kamu bisa mempermalukanku dengan itu..."

"Hehe, ini adalah harta karunku, aku tidak akan memberikannya kepada siapapun."

Asheel tersenyum saat dia duduk disampingnya dan mencoba menghiburnya. Dia mencoba memeluknya sebelum berbisik ditelinganya:

"Bagaimana jika malam selanjutnya kamu mengenakan kostum Gadis Penyihir? Ahh, aku sangat menantikannya~"

Sera yang merajuk tiba-tiba mendengar saran berani Asheel, dia hanya menoleh dan menatapnya tanpa ekspresi. 'Seperti yang diharapkan darimu, dasar pria jahat!'

Pada akhirnya, dia hanya bisa mengutuk dalam benaknya, tapi dia penasaran dengan gaya baru itu dan tidak bisa tidak menantikannya.

Dia menggelengkan kepalanya dan mencoba mengusir pikiran-pikiran jahat itu sebelum menatap Asheel yang tiba-tiba berdiri.

Asheel yang dihubungi secara tiba-tiba lalu menoleh ke Sera, "Narberal menghubungiku karena suatu urusan di kafe."

Dia menatapnya sejenak sebelum berkata lagi, "Sebenarnya aku tidak bisa menunggu lagi, tapi malam ini, aku akan memastikan kostum Gadis Penyihir sudah siap di lemari~"

"..." Sera tidak tahu harus berkata apa dan hanya mengangguk dengan malu-malu.

Kunou yang selama ini diam lalu menatap Asheel dengan mata berkaca-kaca, "Papa, apakah kamu akan pergi?"

Asheel menepuk kepalanya sambil tersenyum, "Ya, Papa ada urusan. Kamu bisa bermain dengan Sera kalau begitu. Jadilah anak yang baik, ya?"

"Ya! Kunou akan menjadi anak yang baik!"

Setelah itu, Asheel berganti pakaian dan keluar dari ruangannya.

Dua orang yang ditinggal, Sera dan Kunou, hanya bisa melihat punggungnya sebelum pergi.

"Nah, Kunou, bagaimana jika bermain dengan Mama?"

"Um!"

Saya tidak tahu apakah Gadis Penyihir Serafall sudah tampil sebelum plot dimulai.

Thx

Nobbucreators' thoughts