"Pa, Mama lagi apa, ya, kira-kira?" tanya Luna saat keduanya tengah menonton televisi bersama di ruang tamu setelah selesai makan malam.
"Hmm .... Mungkin sekarang mama kamu lagi istirahat di rumah majikannya." Rendra berasumsi.
"Iya juga, ya, Pa," balas Luna seraya mengangguk kecil. "Pa, Luna kangen sama Mama," ujar gadis itu dengan memanyunkan bibirnya.
"Ya udah, abis ini nanti kita telepon mama," ucap Rendra untuk menyenangkan putrinya yang tampak amat merindukan ibundanya.
"Beneran, Pa? Bukannya HP mama waktu itu ilang dicopet pas di angkot?"
"Iya, beneran. Kan sebelum Mama pergi, mama sempat beli HP baru," jelas Rendra.
"Oh, gitu. Syukurlah kalau begitu. Jadi kalau Luna kangen, Luna bisa telepon mama." Wajah gadis belia yang sebelumnya murung dan sedih seketika berubah menjadi ceria kembali setelah sang ayah menjanjikan akan menelepon ibundanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com