Malam yang semakin larut tidak membuat mata Alexa terpejam, dia masih terbayang tentang pertemuannya dengan Drystan yang ternyata adalah pemuda menyebalkan yang hampir mati karena alergi jika saja ibunya tidak memberi pertolongan dengan cepat dan tepat.
"Shit! Dunia sangat sempit," gumamnya kesal.
Setelah selesai berbicara tentang ibunya, Alexa juga menceritakan tentang Drystan yang memiliki lukisan sang Ibu. Saat melihat foto pria itu l, Miranda ingat kalau pria yang ada di foto itu merupakan pemudah yang pernah sahabatnya tolong. Pemuda yang memiliki alergi serbuk sari.
Alexa tidak pernah menyangka akan bertemu dengan pemuda itu dalam keadaan dan kondisi yang berbeda. Karena pria itu rasa rindu terhadap ibunya kembali menyergap hatinya, ditambah lagi pembicaraan mendalam dengan Miranda tadi. Terlalu banyak memori tentang ibunya yang terkadang membuat Alexa tidak sanggup menahan gejolak rindu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com