webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbain
Pas assez d’évaluations
393 Chs

I'm always like this!

Ben menghampiri Jarvis dengan raut khawatir yang kentara. "Bagaimana Alexa?" tanya Ben,

Jarvis menoleh kebelakang sekilas, menatap pintu kamar Alexa. Ada Hazel disana, gadis itu bersikeras ingin menjaga Alexa sampai ia bangun.

"Sudah lebih baik," jawab Jarvis,

Ben mendesah lega, "Sebenarnya apa yang terjadi? dia sudah lama tidak seperti itu."

Jarvis meraih kaleng yang berisi minuman soda, menengguk kasar minuman itu. "Alexa bertemu dengan kakaknya hari ini," ucap Jarvis pelan.

Alis Ben terangkat sebelah, "Maksudmu Xean?" terbesit ketidak sukaan saat Ben menyebut nama lelaki itu.

Jarvis mengangguk. Ben mengepalkan tangannya, "Damn it! Apa tidak cukup kesengsaraan yang mereka berikan pada Alexa dulu?" ucap Ben murka.

Ben menyayangi Alexa, walaupun kesan pertama mereka tidak begitu baik tapi ia sangat menyayangi gadis itu.

Ben bahkan menyerahkan sahamnya yang ada di R'child Empres untuk Alexa. Untuk memperkuat posisinya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com