webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbain
Pas assez d’évaluations
393 Chs

Because she's special

Hazel hanya bisa menatap yang membawa Alexa, gadis itu bahkan tidak memperdulikan kekhawatirannya.

Hazel mendesah pelan, lalu berjalan menghampiri Drystan yang sedang memperhatikannya. "Kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

Alis Drystan terangkat sebelah, "Kau baru mengkhawatirkanku sekarang?"

"Maaf!" cicit Hazel,

Drystan mendesah, "Aku baik-baik saja! Memangnya aku kenapa?"

"Kau terjatuh sangat keras tadi." ucap Hazel kesal,

Drystan melihat adiknya itu yang sedang menatap khawatir dirinya.

'Pikirkan saja bagaimana cara agar hubungan kalian seperti layaknya kakak adik yang sesungguhnya.' perkataan Alexa semalam tiba-tiba terlintas dipikirannya.

"Cih! Memang dia tahu apa," gumam Drystan pelan, Hazel mengernyit bingung, "Kau bilang apa?" tanyanya.

Drystan kembali menatap Hazel, dan menggeleng. "Nothing!" ucapnya. "Apa dia sering seperti itu?" tanya Drystan yang membuat Hazel semakin mengernyit dalam. "Maksudmu?" Tanya Hazel.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com