webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbain
Pas assez d’évaluations
393 Chs

269

Rosse tau apa yang di inginkan pria ini, dia langsung turun dan melepaskan celana santai yang di pakai Rich, seketika benda panjang, kuat dan besar itu mencuat.

Rosse langsung memasukan benda itu kedalam mulutnya, dia memaju mundurkan dan menghisapnya kuat. Rich mendesah hebat, tubuhnya menegang keenakan.

Rosse melakukannya dengan sangat baik dan mahir. Wanita itu tau memberi sensasi membara yang meledak-ledak dalam diri Rich. Dia belum pernah senikmat dan seterbuai ini pada permainan wanita.

Dia menengadahkan kepalanya keatas, matanya terbalik saat merasakan lidah Rosse bermaim di celah tempatnya

membuang air seni.

Terasa ngilu dan nikmat secara bersamaan, suhu tubuhnya pun langsung naik seketika.

Tidak ingin kalah dalam menaklukan, dia membuat posisi enam sembilan, mereka saling menyerang titik sensitif masingmasing hingga desahan, teriakan dan lenguhan menggema di penjuru kamar.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com