"Melihat kau duduk santai disini, aku curiga jika semalam kau sengaja untuk pingsan." Tubuh Rosse sedikit menegang mendengar suara itu, namun dengan cepat dia memulihkan kembali reaksinya.
"Tuduhanmu terlalu murah, jika ingin sengaja. Bukan kau targetku," ucapnya dingin.
Bibir wanita ini memang sangat tajam padanya, setiap yang dia ucapkan maka bisa di balik dengan cepat. Apa dia suadah menyiapkan kalimat dari setiap ucapannya?
"Apa kekasih gelapmu itu tau, aku melihat tubuhmu?"
"Tentu, tidak ada rahasia diantara kami." Rahang Aldrich mengetat karena wanita
itu menjawabnya dengan tanpa beban.
Rosseanne tidak membantah apa yang di pikirkan pria ini, tidak ada yang perlu di jelaskan atau di luruskan. Mereka orang asing.
"Aku tidak menyangka gadis yang dulu naif bisa menjadi rubah licik, julukkan yang tersemat untukmu, terlalu sederhana."
"Aku pikir juga begitu," balas Rosse tenang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com