Pintu apartemen Diandra terbuka dan masuklah Dilan dengan menggendong istrinya ala bridal. Ditutupnya pintu masuk dengan menggunakan satu kaki, karena kedua tangan Dilan sedang penuh, membawa sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.
"Kita sudah sampai rumah. Apa kamu mau turun?"
Diandra menggeleng dengan manja. "Jika kamu masih kuat, aku ingin digendong kemanapun aku pergi," bisiknya sambil memberikan kecupan lembut di pipi Dilan.
"Baiklah. You are always my bos, honey," jawab Dilan lembut sambil memperbaiki posisi gendongannya, lalu mulai berjalan lagi, masuk lebih dalam ke apartemen.
Sore ini, Diandra sudah diizinkan keluar oleh dokter. Kemudian sepasang pengantin baru ini pulang ke apartemen Diandra. Berbagai kejadian yang tragis dan menyesakkan hati, membuat keduanya enggan untuk melakukan bulan madu seusai pesta pernikahan yang diadakan beberapa hari yang lalu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com