webnovel

The Contracted Madame Shin

Namanya adalah Ni Luh Putu Amelia yang terlahir dari keluarga miskin perpaduan dari Bali dan Jawa. Ketika Bapaknya meninggal dunia, Amelia dan ibunya diusir dari rumah tanpa uang sepeserpun. Amelia berjuang mengais rejeki daengan bekerja sebagai pembantu rumah tangga dari seorang tamu dari Korea akibat bantuan dari teman Bapaknya. Tetapi hal tersebut hanya cukup untuk membayar uang kost dan makan mereka berdua sehari-hari. Ibu Amelia yang mempunyai lemah jantung tidak dapat bekerja keras dan hal tersebut yang menjadi alasan keluarga bapakku. Karena ibunyatidak mampu menghasilkan uang. Hingga sahabat karib Amelia memberikan iklan di telepon genggamnya. ‘DICARI ASSISTEN PRIBADI UNTUK PENGUSAHA DARI NEGARA KOREA SYARAT: WANITA UMUR 18 – 24 TAHUN. SEHAT JASMANI DAN TIDAK MEMPUNYAI GANGGUAN JIWA. MAMPU BEKERJA KERAS DAN BISA BERKOMUNIKASI DENGAN BAHASA INGRIS. HARUS BERSEDIA UNTUK TINGGAL DI DALAM RUMAH MAJIKAN. KEUNTUNGAN: GAJI POKOK + BONUS + UANG MAKAN + UANG PULSA + BPJSTKI’ Shin Woo Yeo atau lebih dikenal dengan William Shin adalah pengusaha kaya raya dari korea. William lebih suka tinggal di Bali dan mengendalikan bisnisnya dari Indonesia dikarenakan tuntutan dari keluarganya untuk terus bisa menghasilkan penerus sedangkan dia masih berusaha melupakan kekasih hatinya yang meninggal dunia di seoul. Kali ini keluarganya tidak main-main dan ingin menjodohkannya dengan gadis pilihan orang tuanya kecuali Will bisa menemukan istri terlebih dahulu. Tetapi asistennya salah memasang iklan untuknya dan mengirimkannya ke bagian personalia tanpa mendapatkan persetujuan dari Will. Akankah Will bisa mendapatkan kebebasannya dengan mencari istri palsu sehingga terlepas dari perjodohan orang tuanya? Akankah pekerjaan sebagai personal assistant bagi Amelia bisa menjadi resolusi tahun barunya dan memberikan kehidupan yang lebih layak untuk ibunya? Apakah Will bisa melupakan memori kecelakaan yang membunuh tunangannya? Dan menemukan kebahagiaannya Kembali di Tahun Baru? Ikuti kisah cinta Amelia dan William Shin yang bermula dari kesalah pahaman.

Poetri_cantique · Urbain
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Naik pesawat pertama kalinya part 2

William bergegas keluar dan menarik tangan Amelia. Tidak disangka bahwa dia menarik tangan Amelia ke dalam pesawat.

William mendudukannya di tempat duduk sebelah dari tempat duduknya. William membantunya untuk memakai sabuk pengaman.

"Pak, saya takut. Ini baru pertama kalinya saya naik pesawat terbang," pegang erat tangannya ke tangan atasannya yang duduk di sebelahnya.

"bisakah kamu melepaskan tanganku supaya aku bisa memakai sabuk pengamanku?" tanya William yang berpikir gadis sederhana di sebelahnya ini.

Amelia melepaskan genggaman erat tangannya dan melihat keluar jendela pesawat. Pramugari datang menyajikan handuk hangat dan champagne untuk minuman kedatangan.

Amelia yang sedang gugup meminum habis minuman beralkohol tersebut hingga habis.

"Amel, itu adalah minuman keras dan kamu meminumnya hingga habis. Jangan sampai mabuk ketika kita akan mengurus semua keperluan legalitas surat kita di hadapan petugas pemerintah Korea selatan," pinta William yang tersenyum melihat tingkah dari calon istrinya tersebut.

"Maaf Pak. Saya tidak tahu apabila itu adalah minuman beralkohol," jawab dari Amelia dengan polosnya.

"Aku ingin kau membaca kontrak kerjamu dan menandatanginnya sebelum kita turun di Jakarta. Apabila kamu tidak setuju maka kita hanya akan mengunjungi kantor pusat dan Kembali ke bali," William menjelaskan kepada Amelia dengan lemah lembut.

Park Hoon yang berada di belakang mereka terbelalak matanya mendengarkan penjelasan dari atasannya kepada Amelia.

William tidak pernah memperlakukan seseorang Wanita seperti itu. Bahkan Nona Yu Na tidak mendapatkan perlakuan lemah lembut seperti itu.

Amelia hanya membaca sekilas kontrak kerja tersebut dan mencari bagian terakhir dari kontrak tersebut. Amelia mengambil bolpoint dari tangan William dan segera menanda tanganinya.

Amelia segera memberikan kontrak tersebut Kembali kepada William dengan senyuman termanisnya.

"Kamu tidak membaca kontrak kerja tersebut?" tanya William yang masih tercenggang dengan kepolosan dari Wanita cantik tersebut.

"Tidak perlu. Saya percaya dengan Pak William seratus persen karena yang rugi kan bapak bukan saya," jawab Amelia dengan lugas tanpa basa basi.

"Amelia, kalau itu surat perjanjian pernikahan antara kita berdua, bagaimana reaksimu? Kamu tidak bisa membatalkannya," tanya William kepada gadis itu setelah memberikan folder kontrak pra pernikahan mereka.

"Tetap saja yang akan rugi banyak adalah bapak dan bukan saya. Mana ada perempuan miskin seperti saya bisa menikah dengan konglomerat seperti bapak?" kata Amelia dengan santai tanpa mempedulikan kontrak kerjanya tersebut.

"Jadi kamu bersedia menikah dengan saya dan menjadi istri saya?" tanya William dengan penuh tanda tanya ketika pesawat sudah mulai melakukan proses untuk take off.

"bapak mau menikah dengan saya? Kalau bapak mau dengan saya, tentu saja saya tidak akan menolak," Amelia yang berpikir bahwa semua ini hanyalah lelucon dari atasannya.

"Tentu saja. Saya akan pegang kata-katamu. Jangan pernah memungkirinya nanti ketika kamu sudah resmi menjadi istri saya," sangah William kepada Amelia.

Tiba-tiba, pesawat tersebut sudah melaju dengan cepat sebelum proses untuk melesat ke angkasa. Amelia yang terkejut segera memegang erat tangan dari William.

William yang menyadarinya segera memegang erat tangan dari calon istrinya dan menenangkannya. Tidak lama kemudian, tanda sabuk pengaman dari dalam pesawat telah dipadamkan.

Amelia yang memejamkan matanya dan memegang erat tangan atasannya tidak menyadarinya.

"Mel, kita sudah berada di atas awan. Kamu tidak perlu takut lagi," William membisikan kata-kata tersebut kepada Amelia.

"maaf Pak. Saya benar-benar takut dan gugup. Maafkan saya Pak,' Amelia yang segera membuka matanya dan melihat keluar jendela.

"tidak apa-apa. Kamu bisa menggunakan tanganku kapanpun kamu mau. Apakah kamu lapar?" tanya William kepada Amelia ketika pramugari mulai menghidangkan sajian makanan untuk mereka.

William meminta kopi hitam untuknya dan kudapan kecil dan hidangan utama bagi Amelia dengan the hangat sebagai minumannya.

Park Hoon benar-benar tercenggang dengan perlakuan bosnya dengan istri mudanya. Ini kali pertamanya dia menyaksikan atasannya yang tidak pernah dekat dengan siapapun kecuali nona Yu Na.

Kali ini dia mempersiapkan makanan dan minuman untuk Wanita bermuka cantik dengan kulit kuning langsatnya.

Rambutnya yang Panjang membingkai wajah ayunya. Kali ini bosnya tidak salah memilih Wanita untuk menjadi istrinya.

Walaupun Wanita tersebut bukan dari keluarga berada dan mempunyai Pendidikan yang berkualifikasi sebagai nyonya Shin.

Tetapi Park Hoon tidak pernah melihat bosnya tersenyum gembira seperti ini. Bahkan ketika hubungannya dengan Yu Na sebelum kecelakan terjadi, William tidak pernah melepaskan topeng tanpa ekspresi di mukanya.

Park Hoon sedikit lega melihat perubahan dari William dengan gadis tersebut. Tampaknya malaikat cinta telah menghantamkan panah asmara ke dalam hati bosnya tersebut.

Itu berarti, Park Hoon harus memutar otak untuk membatalkan semua kencan buta yang telah diatur oleh Nyonya besar Shin untuk putranya.