webnovel

Kita Makan Siang Dulu

'Ikutlah denganku. Kita bicara sebentar.'

Ucapan itu saja sudah cukup bagi Luna untuk mau tak mau menurut. Terutama karena hal yang ditakutkannya selama ini terjadi. Kalau saja Dylan mungkin telah memata-matainya selama ini, di mana pria itu mungkin tahu pertemuannya dengan Edwin yang terakhir kali. Terutama saat dirinya berlutut di depan sepupu Gino itu.

Dan firasatnya kuat mengenai itu. Terlebih dari cara Dylan tersenyum licik padanya, hingga tatapan menyebalkannya itu. Inilah yang membuat Luna jadi semakin cemas. Dia takut Dylan akan berbuat macam-macam dengan ancaman yang dia berikan.

Menggunakan lift, mereka sampai di atap gedung. Luna cukup lega juga dengan hal ini. Dia pikir Dylan memang akan membawanya makan siang ke restoran tertentu dengan ancaman ini. Luna takut kalau pria itu dengan sengaja mempermainkannya dengan membuatnya panik di tengah keramaian.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com