webnovel

Kamu Siapkan Saja

"Tapi kamu beneran peduli padanya ya? Dipikir-pikir kamu mau melakukan apa saja untuknya. Meminjamkan sapu tangan padahal hal yang sulit kamu lakukan untuk sepupu kamu lho. Tapi kamu beneran sepeduli itu sama asisten pribadimu itu."

Dylan terdengar kembali mengoceh. Oleh Luna yang sekarang telah berada di ruangannya, berusaha untuk mengendalikan dirinya setelah tadi tangisnya sempat pecah di depan sang Tuan Muda. Walau kemudian dia mampu berkelit dengan bilang kalau alasannya menangis adalah kondisi terkini Gino.

Di saat itulah Dylan tiba-tiba masuk. Karena pria itu menyelonong begitu saja tanpa permisi, dia jadi melihat Luna yang tengah menangis di hadapan Rafael. Sehingga kini itu menjadi permasalahan lagi yang diungkit-ungkit oleh pria itu.

"Apa hanya ini yang mau kamu bicarakan, Mas? Karena kalau memang ini, aku tidak mau mendengarnya, ini tak penting. Sehingga sebaiknya Mas keluar saja," kata Rafael yang tampak juga lelah dan kesal dengan ulah Dylan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com