webnovel

KOPI PANAS

Seperti pagi hari yang selalu membuat Noona Citra tidak bisa membuka mata. Dia pun juga tidak menjalankan tugas sebagai istri idaman. Namun, sebaliknya Arsyad yang sudah siap rapi dan di depan pintu kamar Noona Citra dengan berpakaian sangat rapi.

"Pagi, Arsyad! Noona Citra masih tidur?" tanya Opa Ardi pada Arsyad.

"Pagi juga. Iya, Tuan. Sepertinya begitu," jawab datar dengan sedikit membungkukkan badannya sebagai tanda kehormatan pada Tuannya.

"Oke … aku yang akan bangunkan dia," jawab Opa Ardi.

Arsyad masih di posisi yang sama. Dia sama sekali tidak berpindah tempat. Ya … begitulah gaya seorang bodyguard. Dada bidang dan sigap.

Opa Ardi membuka gorden kamar tersebut. Noona Citra nampak kesialauan dengan cahaya matahari.

"Ohh … Opa. Ternyata sudah pagi ya?" ucap Noona Citra sambil mengucek matanya dengan kedua tangannya.

"Ya … bangunlah! Opa, tunggu dibawah! Satu hal yang harus kamu ingat ya Noona Citra. Kamu sudah punya suami. Kalau dirumah boleh kalian tidak saling sapa atau tegur. Tapi, jangan sekali-kali kamu bersikap aneh di kantor. Lagi pula, Yoga juga akan sering datang ke kantor kita," ucap Opa Ardi dengan wajah cukup serius lalu dia berlalu.

Arsyad melihat Opa Ardi keluar dia membungkukkan badannya dan bertanya, "Apakah semua sudah siap, Tuan?"

Opa Ardi merapikan jasnya dan berkata, "Arsyad, kamu juga harus mengingat ini baik-baik. Walaupun pernikahan ini pura-pura dan atas dasar uang yang saya berikan. Aku tidak mau reputasi perusahaan saya hancur karena ini. Jadi, nanti jika kamu bersama Noona Citra berangkat ke kantor. Ingat bersikaplah wajar sebagai suami Noona Citra bukan sebagai bodyguardnya. Kamu paham?"

"Baik. Siap laksanakan, Tuan," jawab Arsyad dengan lantang.

Opa Ardi berjalan pergi meninggalkan Arsyad. Sedangkan Arsyad masih berdiri tegak itu dibuat terkejut oleh sang istri.

Tangan Noona Citra menepuk bahu suaminya. Arsyad terjingkat dan membalikkan badannya lalu dia berkata, "What happen?"

"Wuih … suamiku pintar juga ya? Tadi, opa bicara apa?" tanya Noona Citra yang masih tidar sadar bahwa baju tidurnya itu terlalu menerawang kalau di pagi hari.

"Tapi, noona?" sela Arsyad yang melihat keelokan tubuh istrinya.

"Apa? Katakan saja tadi Opa menyuruh kamu apa?" bentak Noona Citra yang malah menyilangkan kakinya.

"Kopi… ah … apa sih? Itu kopi panas. Ha iya aku mau bikin kopi panas dulu," ucap Arsyad dengan nampak gelisah. Wajahnya menjadi seperti kepiting rebus. Berkali-kali dia menelan salivanya karena melihat kecantikan istrinya di pagi hari. Untuk menghindari nafsu yang ingin dia lontarkan dia beralih ke dapur. Meninggalkan Noona Citra sendirian.

Raut wajah dari Noona Citra berubah menjadi masam dan dia bergumam, "Dasar Kingkong aneh. Ditanya apa? Dijawab apa? Malah kopi panas. Aneh lu … Hem mau diajak kerjasama tidak mau. Dasar kingkong. Wajahnya coklat tubuhnya item lalu badannya tegap. Haa … dia memang cocok dipanggil Kingkong daripada bodyguard. Hahaha."

Beberapa detik dia sampai di meja riasnya dengan melihat baju tidur yang menerawang itu akhirnya Noona Citra sadar bahwa tadi si Kingkong suaminya itu tidak kuat menahan keelokan dirinya.

"Oh … ya ampun. Mungkin gara-gara ini tadi. Dia bilang kopi panas. Haha … aku mau bikin dia selalu deg-deg an ah. Seberapa kuat dia melihatku. Eh … konyol kamu ini, kalau aku beneran di maksa Kingkong itu. Ah amit-amit," gerutunya tersebut.

***

Arsyad pun membukakan pintu mobil dan berkata, "Silahkan Noona!"

"Bagaimana rasa kopi panasnya? Enak tidak?" bisik menggoda sang istri.

Arsyad berubah lagi menjadi salah tingkah dan berkata, "Iya enak … panas."

"Hihi …" jawab Noona Citra dengan menutupi mulutnya karena tidak tahan menahan ketawanya. Lalu mereka masuk dan Noona Citra masih senyum-senyum sendiri.

Arsyad yang melihat dari kaca mobil depan itu ikut tersenyum dan berkata dalam hati, "Ya ampun istriku cantik sekali. Apalagi kalau senyum seperti ini. Aku ingin rasanya selalu membuatnya tersenyum."

Noona Citra tidak sengaja melihat suaminya yang dari tadi melihatnya di kaca. "Kenapa kamu lihatin aku? Oh iya … nanti, ingat ya kamu gandeng tanganku. Kamu harus melakukan seperti yang dikatakan Opa. Disampingku dan menggandeng ku saat kita masuk ke kantor. Kamu harus benar-benar mesra. Kamu mengerti," ucap Noona Citra.

Arsyad mengangguk dan berkata, "Baik Noona Citra."

Arsyad selain bodyguard bayaran untuk Noona Citra. Dia juga sekaligus mengantar jemput istrinya tersebut. Lalu saat dia mencoba merapikan lipstik dan polesan make up-nya. Mendadak ada kucing lewat dan Arsyad kaget hingga mengerem mobil dengan sangat keras.

Cittttt …. decitan mobil menyeru keras. Lipstik tersebut tergores ke pipi Noona Citra. "Ya ampun kalau nyetir mobil hati-hati kenapa?" bentak Noona Citra dengan wajah yang bad mood.

"Ma-af Noona. Ada kucing tadi," jawab Arsyad dengan tetap fokus ke depan.

Meong … kucing itu seperti tidak bersalah dan berlalu menjauh dari mobil tersebut.

"Tuh kan Noona, itu kucingnya. Aku tidak bohong," jawabnya.

"Iya aku percaya," ucap kesal Noona Citra.

Arsyad yang melirik ke arah kaca melihat istrinya yang sedang cemberut dan wajahnya terdapat goresan lipstik itu membuat dirinya tidak bisa menahan ketawa.

"Kenapa kamu tertawa tidak ada suaranya? Ha?" tanya ketus Noona Citra.

"Itu Noona," jawab Arsyad dengan senyum-senyum.

"Apa sih? Ada apa?" tanya dengan serius ke arah Arsyad dengan mendekat ke kaca depan mobil. Dimana wajahnya semakin dekat dengan sang suami.

"Maaf Noona. Aku bantu usapkan lipstik yang menoreh di pipi cantikmu," jawab Arsyad dengan mengusap pipi merona dari Noona Citra. Jantung mereka berdegup semakin kuat dan kencang. Bahkan nafas mereka keluar seakan saling menyahuti satu sama lain. Wajah Noona Citra semakin menyentuh bibir suaminya.

Saat Noona Citra hanyut dalam suasana yang membuat jantungnya berdebar. Arsyad mengacaukan dan berkata, "Sudah selesai, Noona. Ayo kita harus berangkat cepat ke kantor! Nanti Tuan Ardi bisa marah-marah kalau kita terlambat."

Noona Citra membuka mata dan mulutnya mengerucut. Lalu dia menjawab, "Ayo cepat kalau begitu!"

"Baik Noona," jawab datar Arsyad.

"Oh iya Kingkong. Eh maksudku bodyguard aku, kamu jangan terlalu kaku sama aku. Aku kan juga istrimu," ucap Noona Citra.

"Ha? Kingkong? Oke baiklah Noona Citra panggil saja aku Kingkongmu ya?" balas Arsyad.

"Kamu nggak marah gitu. Aku panggil seperti itu," tanya Noona Citra keheranan.

"Tidaklah, aku cocok dipanggil oleh istriku seperti ini. Karena selain aku suamimu tugasku menjagamu layaknya seorang Kingkong. Haha," jawab Arsyad dengan muka happynya karena bisa seakrab ini dengan istrinya yang terkenal keras kepala dan egois.

Bersambung … .