webnovel

bab

Aku meminta diturunkan disebuah kedai soju. Aku ingin minum untuk melupakan kekesalanku yang bertubi-tubi hari ini .

Jungkook menemaniku minum, dia duduk didepanku. Aku sempat menawarinya tapi dia menolak, aku semakin marah lalu minum sebanyak-banyak nya sampai puas.

Seusai minum, aku kembali kemobil dengan langkah gontai. Saat itu pula, ada beberapa pria lewat dan menyapaku. Mereka mengajakku berkenalan dan pergi bersama. Biasanya jika ada type pria brengsek seperti itu, aku akan langsung menunjukkan wajah muak. Namun, aku berniat mengerjai jungkook demi menunjukkan rasa kesalku. Aku mau saja ikut dengan mereka, tapi baru dua langkah jungkook langsung membawaku kedalam mobil dan memuku mereka habis-habisan. Setelah puas, diapun mengatar ku pulang.

" Nona pria itu berbahaya." Ujar jungkook sambil berjalan mengikutiku menyusuri lorong rumah. Aku tahu satu-satunya alasan jungkook mengantarku adalah dia ingin memastikan bahwa aku tidak jatuh karena mabuk dan sampi dikamar dengan selamat.

*#--- Soju : Arak Korea ---#*

" Kau cemburu?" tanyaku ketika sampai dipintu kamar. Aku membalikkan badan, memandang jungkook dengan tatapan menantang.

Jungkook menggeleng dengan wajah tenang seperti biasa, " tentu saja tidak Nona. Ini karena tugas saya melindungi Nona." Jawabnya tepat seperti dugaanku, dia tersenyum formalitas yang untuk kesekian kalinya.

" Tugas ya?" gumamku sengaja membuat Jungkook mendengarnya .

Jungkook mengangguk. " Maafkan saya Nona, saya tidak bermaksud membuat Nona marah atau tersinggung."

Aku terluka mendengar pengakuannya. Perasaanku padanya lebih dari itu, tapi hubungan kami hanya sebatas bos dan pengawal.

" Kalau begitu cium aku, kook." Ujarku lirih, entah setan apa yang merasuki dirikusampai mengucapkan kalimat itu. Aku sendiri kaget dengan ucapaku sendiri. Tapi aku benar-benar mencintainya dan menginginkannya.

Jungkook terkejut menatapku dan terdiam beberapa saat. " A-apa maksud Nona? maaf saya tidak bisa melakukan itu. Saya tidak pantas untuk--"

" Ini perintah, kau akan melakukan semua perintahku kan ?" Aku menelan ludahku dengan susah payah, aku merutuki diriku yang begitu picik. Aku akan malu dan takut mendengar penolakannya. maka aku sengaja menekankan kata perintah kalau memang dia menjunjung tinggi apa yang sering diucapkan.

" baiklah kalau Nona menginginkannya. karena ini perintah, aku akan melakukannya." Ujarnya mengiyakan.

Jungkook pun mencium bibirku, aku terkejut saat dia Lantas membungkuk. mengunci tubuhku dengan tangannya sampai terdesak ke pintu. dia mendaratkan bibirnya dan melumatkan dengan panas. saat aku mengatakan Aku ingin diciumnya, aku tahu dia akan melakukannya karena perintah tapi tak pernah terpikir ciuman seperti saat ini. Kukira ini hanya kecupan sekilas. namun, yang aku dapatkan adalah lidahnya yang mulai mencoba masuk melesak masuk. menggelitik langit-langit Mulutku dan mengabsen gigiku satu persatu. memainkan lidahku dengan bertautan bersama lidahnya. saling melilit dan beradu sampai kami bertukar liur. pagutannya cukup lama di depan pintu kamar aku sungguh berharap tak ada seorang yang lewat dan melihat kami saat itu.