webnovel

bab

Ya, aku masih mencintainya.

" Ayo kita kembali kemobil sebelum malam supaya Nona tidak terlambat makan," ajaknya.

Aku tahu dia menunjukkan perhatiannya sebagai bodyguardku. Tapi aku tetap merasakan kehangatan dibalik kalimatnya.

Kami berjalan menuju mobil. Jungkook memayungi tubuh kami agar tidak terkena hujan. " Nona, jangan terlalu jauh.... Nanti kau basah. Biar saya saja yang menjauh."

" T-tidak perlu." Aku langsung mendekat dengan canggung. Aku memberi jarak karena takut dia merasa tak nyaman.

Tiba-tiba jungkook menarikku. " Seperti ini." Tubuh kami nyaris tak berjarak.

Jantungku berdegup hebat. Bahkan sampai masuk kemobil, aku merasa seperti ada kembang api yang meletup-letup dalam dadaku. Wajahku memerah dan kepalaku dipenuhi Jungkook.

" Nona tidak basah kan ?" tanyanya menoleh memeriksa pakaianku.

Aku menggeleng, kukumpulkan semua keberanianku untuk bertanya. " Jungkook, apa kau ingat yang pernah kau katakan dulu tentang kita berdua? saat kecil ?"

Jungkook terdiam sesaat berpikir. " Kata-kata seperti apa?"

" Ehm, tentang jadi orang tua untuk Cooky," ujarku malu-malu. sial !

Wajahku pasti sudah memerah seperti kepiying rebus sekarang.

Aku buru-buru menatapnya, Aku sungguh menunggu reaksi nya. Raut wajahnya yang semula tenang kini terlihat kaget. Sepertinya dia mengingat-ingat apa yang dikatakannya dulu. Aku tersenyum tipis.

" Akhirnya aku melihat raut wajahmu yang berubah, aku tau kamu pasti ingat itu."

" Iya, saya mengingatnya," jawabnya pelan.

Aku lalu berjinjit dan mengacak-acak rambutnya, aku tersenyum karena pada akhirnya aku mendapatkan dirinya yang dulu. " Jungkookie, aku rindu sekali."

Jungkook tak menghindar namun raut wajahnya tak berubah tak tersenyum sama sekali. Tak juga membalas ucapanku dengan hangat. Aku merasakan ada yang aneh saat ini, kuturunkan tanganku.

" Jungkook ada apa ?" tanyaku ragu.

" Maaf, Nona, saya tidak berminat melakukan itu. Lagi pula itu hanya ucapan seorang bocah , Jangan terlalu dipikirkan."

Aku tertegun dan membeku.. Bagimana bisa dia mengatakan itu ? sementara selama kepergiannya, aku selalu merindukannya. Tapi sekarang. dia malah mengatakan " Jangan dipikirkan."

Padahal baru saja aku kembali merasakan kenyamanan dan kebahagiaan sperti ini.