webnovel

The Best Friend' s

Pertemanan dengan bakugo pemarah dan kasar namun penyayang , todoroki yang sangat dingin namun rapuh, dan Lida dewasa namun manis. Dan tentang diriku yang introvet namun memiliki banyak keberuntungan. Bertemu dengan mereka adalah keberuntungan terbesar. Mereka sahabatku.. Sahabat yang luar biasa!! --18+.., Boyslove.

Lunamori_Story_26 · Théâtre
Pas assez d’évaluations
104 Chs

Mati atau Hidup

Deku memandang ke atas langit-langit yang tampak bercahaya. nafasnya mulai sesak tatkala masuk kesana.

Deku menutup mata, berusaha tetap tenang. Hingga sebuah jarum menusuk kulitnya.

Sakit..

Di tengah kegelapan itu deku tidak mengingat siapapun. hanya ada kegelapan yang teramat gelap.

Ruang operasi itu terasa menyesakan, ini pertama kalinya deku berada di ruang operasi.

Dulu saat ibu sakit ia bahkan tidak sempat diberi obat karena sang ayah yang sama sekali tidak berperan seperti seorang suami.

Sampai ibu meninggal, ia bahkan meninggal kan rumah. Benar benar ayah brengsek.

"Satu.."

"Dua.."

Ditengah kegelapan merinding ini. Deku selalu menghitung agar pikiran nya tetap waras.

Memandangi pemandangan yang sama setiap hari. Apakah hari ini ibu akan datang ya..,?

_

_

"Dua ratus.."

_

_

Tak

Tak

"Deku.., kau sedang apa?"

Deku berhenti menghitung dan menatap orang di depannya. Mendadak ruangan gelap itu menjadi berwarna.

Deku melihat sekeliling dan terkejut melihat sosok wanita muda di depannya.

"I..Bu?"

Orang itu hanya tersenyum lebar kemudian memegangi kedua pipiku.

"Iya dong ini ibu, memang siapa?"

_

_

Deg

Deg

Aku merasakan nafasku mulai sanga sesak. Seluruh tubuhku terasa semakin gelap .

Srek.., ibu mengenggam erat tangan ku. Aku kembali membuka mata .

Ibu hanya menatapku dengan kedua mata hijaunya yang menenangkan.

"Kenapa kau takut?"

"Eh..gak..gak takut kok"

Srek,..ibu menarikku ke pelukannya. Pelukan yang sangat hangat.

Sudah lama sejak ibu memeluk ku. Bahkan aku sudah lupa rasa pelukan itu.

"Kau boleh takut kok deku.."

"Ibu kenapa.., deku gak takut"

Ibu mengelus kepalaku. Rasanya sangat nyaman menenangkan hatiku yang semakin berdetak tidak karuan.

Tanganku gemetar karena nafasku mulai terasa berat dan semuanya redup setiap menutup mata.

"Ibu juga takut kok sayang,.."

"Ibu..juga?"

Ibu memandangi sosok manis yang masih sangat kecil itu. Buah hati satu satunya.

"Tentu saja siapapun takut kalau menghadapi kematian sayang. Ibu takut kalau akan meninggalkan mu"

Deg

Deg

Aku ingin bersama ibu.. , kugenggam erat erat tangan ibu. Berusaha mengarahkan semua rasa takut kearah ibu..

"Kau ingin hidup atau mati deku?"

_

_