Bakugo terpaku. Seolah semangat membunuhnya sudah hilang. Rumah ini terasa semakin sepi dan bakugo tersudut.
BRAK!!
Bakugo memukul pria itu hingga terjatuh sangat keras. Matanya terbelalak sangat marah dan terkejut .
Dia bersiap akan membunuh pria itu.
_
_
_
"KAU JANGAN BILANG HAL ITU. KAU BUKAN AYAHKU. AYAHKU SUDAH MATI!!"
_
_
_
Suasana saat itu terasa panas. Bakugo merasa kemarahannya memuncak. Kata katanya dia lontarkan sangat keras hingga terasa di seluruh penjuru rumah..
Bakugo benar benar marah, untuk pertama kalinya ia merasakan nafsu membunuh. Dia ingin membunuh orang brengsek ini.
Kenapa dia mengaku sebagai ayahnya, padahal dia sendiri sama sekali tidak mengenal ayahnya.
Pria itu tersenyum lalu melirik ke arah ibuku yang masih diam.
"Ibumu menyedihkan, padahal baru dilecehkan seperti itu saja ia sudah seperti ikan mati"
Dilecehkan..?, Benar bakugo sadar . Ibu saat itu telah dilecehkan oleh orang yang tidak dikenal.
Sekarang orang itu datang seperti keluarga nya menatap ibu yang sudah seperti ini.
Kurang ajar!!
_
_
_
BRAK
pria itu dengan mudah mendorong tubuh bakugo hingga terpental lagi. Bakugo merasakan sakit.
Bakugo hendak bergerak marah saat melihat pria itu mendekati ibunya yang tidak bergeming sedari tadi.
Dia menatap dan tersenyum. Mata ibu melihat kesamping. Seketika ibu terasa ketakutan.
Bakugo terdiam
"Ke..kenapa kau ada disini,?"
"Huh, kau jadi kurus banget. Gak enak buat di mainin" seru pria itu memegang pipi ibuku yang sudah kurus.
Ibu bergetar, kini ia seperti anak ayam didalam kandang harimau.
"Kau sudah memainkan ku, apa lagi yang kau mau,.." kata ibu marah tetapi air mata perlahan menetes.
"Kita adalah suami istri sayang, bakugo adalah anakku...juga.." seru pria itu tersenyum kecil.
Ibu nya memandang kearah lain. Ia sangat terkejut ketika melihat bakugo berlumuran darah dan sedang terdiam memandangi mereka.
Tidak lama mata ibu semakin kosong..., kemudian ia meraih kerah pria itu dengan segenap kekuatan nya.
Bakugo ingin menangis dan menghentikan ibu saat itu.
Tetapi ibu malah memohon pada pria kurang ajar itu.
"Ku kumohon.. jangan lukai anakku.., hanya itu satu satunya yang kumiliki," serunya bersusah payah.
Bakugo mengepal kan tangan. Dia lagi lagi tidak bisa melindungi ibu. Dia masih tidak kuat.
_
_
_
Pria itu tersenyum dan menghempas tangan istrinya dengan kasar. Dia menengadah kan Tangan nya dengan tatapan sadis.
"Mana surat rumah mu?"
Deg
Bakugo Benar benar ingin membunuh si sialan itu. Tetapi kepalanya pusing karena darah yang keluar dari punggungnya.
Ibu terlihat bergetar ia ketakutan, kemudian segera berdiri dengan kaki yang sudah kurus.
Ibu bertatih tatih mencari di seluruh penjuru rumah. Tetapi sama sekali tidak menemukan sertifikat rumah.
Pria itu menjadi marah dan memukuli ibu. Bakugo secepat kilat dengan sisa kekuatan nya berusaha melindungi ibu..
_
_
_
"Reno anakku, sini bantu aku"
Bakugo seketika terkejut saat itu. Reno berjalan dengan kepala tertunduk dan mata sayu.
Reno..
Dia menatapku dengan sedih. Tetapi dengan cepat memisahkan ku dari ibu. Aku berteriak teriak keras tetapi Reno hanya bersedih tanpa Berusaha menjawabku.
Kenapa jadi seperti ini..?
_
_