Hari keberangkatan tiba. Deku dan bakugo serta 2 sahabat nya sudah membawa koper lumayan besar. Dan menunggu di bandara.
"A..apa aku boleh ikut.., aku merepotkan ...."
Lirih deku dengan kepala tertunduk.
"Gak merepotkan" seru todoroki singkat. Ia hanya menutup mata menunggu antrian.
Lida menepuk pundak todoroki,
"Mah dia memang bilang begitu sih. Cuman kami juga senang kita tidak akan terpisah"
Todoroki hanya menarik tubuh Lida ke arahnya. Dan membuat Lida terdiam memerah. Todoroki dengan santai menyandar ke arah pundak tunangannya.
"Gitu.." seru deku pelan. Dia perlahan tersenyum senang.
Srek.., bakugo mengenggam erat tangannya. Seolah tidak ingin terpisah. Deku menunduk, perlahan jantungnya berdetak makin kencang.
"Nanti kau harus duduk di sebelahku mengerti" bisiknya pelan.
"Tentu saja" seru deku tersenyum lebar menatap bakugo. Bakugo langsung mengalihkan pandangan.
_
_
Tak
Tak
Terdengar suara keributan dari luar. Lida dan todoroki langsung menghela nafas. Itu keluarga mereka.
Keluarga todoroki langsung berjalan kearah todoroki dan memeluk tubuhnya dengan erat.
"Huhu.., ibu akan merindukan anak manis ibu ..." seru wanita cantik itu mengelus kepalanya pada pipi todoroki.
Selalu saja seperti ini saat dia akan berangkat..,
"Todoroki sudah besar jangan perlakukan ia seperti itu" seru ayahnya datar. Padahal dia ingin sekali mengangkat todoroki.
Istrinya Hanya tersenyum dan menarik wajah todoroki yang hanya datar kepadanya.
"Kau yakin gak mau mengendong nya??" seru istrinya.
Ayahnya meneguk ludah dan akhirnya mengendong todoroki dengan penuh semangat.
"Merepotkan"seru todoroki pelan.
_
_
Ayah dan ibu Lida menarik Lida dari arah berlawanan. Lida bersusah payah untuk lepas .
"Pokoknya kau harus sama Ayah dulu!!!"
"Gak, ayah Itu bodoh. Sama ibu saja!!"
Mereka seperti kucing dan anjing,,. Selalu saja bertengkar.Lida harap mereka akan berbaikan seperti biasa.
Srek.., Lida menarik orang tuanya kemudian tersenyum lebar sembari kedua matanya menatap mereka.
"Aku akan sangat merindukan kalian!!" seru lida lagi. Kedua orang tuanya saling menatap dan Hanya tertawa.
Mereka saling berpelukan, hanya untuk anaknya Lida...
_
_
Deku dan bakugo hanya menatap mereka dengan tatapan sedikit menunduk. Mereka sama sama tidak mempunyai orang tua.
Srek, deku menarik tangan bakugo. Dan perlahan menyandarkan kepalanya pada pundak bakugo.
"Walaupun...aku tidak punya keluarga, aku bisa kan menganggap mu sebagai keluarga..kan?"tanya deku pelan. Nadanya sangat menenangkan.
Bakugo hanya mendengus, sebenarnya ia sangat senang dengan perkataan deku. Ia memang ingin keluarga.
"Kau..kan akan menikah denganku, tentu saja kau akan jadi keluarga ku kan,?" seru bakugo pelan.
Keluarga itu tidak harus ayah dan ibu, Tetapi sesuatu yang lebih berharga.
Deku memerah dan tersenyum tipis. Siap deku ini benar benar membuatnya sangat senang , deku sangat manis bahkan lebih manis dari gula.
_
_
Sebelum keberangkatan. Mereka diajak berfoto. Tentu saja dengan segala keributan yang ada.
"Hoi geser sedikit, kau jangan dekat dekat!!" seru bakugo dengan nada marah saat todoroki hanya menatap datar ke layar kamera.
"Kau juga bergayalah," seru todoroki datar dengan mengatupkan kedua tangannya di dada dan menatap diam kekamera.
Deku hanya berdiri di tengah dengan bakugo dan todoroki di sampingnya,.
Tak
Tak
"Hoi aku juga!!" seru Lida berlari dan mengarahkan wajahnya ke kamera.
Ciss..
_
_
_
Ini kenangan yang indah dimana aku bisa bersama sahabat sahabat ku. Dari diriku yang sendirian. Sekarang aku dipenuhi oleh sahabat sahabat baru.
Diriku begitu beruntung, dan aku berharap keberuntungan lainnya juga berpihak pada kalian yang membaca ini..
_
_
End..."