webnovel

The Adventure of Detective Karl

DISCLAIMER: NOVEL INI DITULIS OLEH LerakCliffheat yang dipublish di kaskus. Link: The Adventure of Detective Karl (TADK) https://kask.us/hJ77x#ForumKaskus via @KASKUS ------------------------------------------------------------------------ SYNOPSIS: Karl Miller dan Herman Surya merupakan detektif SMA biasa yang memecahkan beberapa kasus anomali di Jakarta. Namun, tak disangka, satu kasus membuat mereka terjerumus ke masalah yang besar. Karl bertemu dengan pencuri yang memiliki martabat tinggi, serta organisasi kriminal internasional. Dibantu oleh Inspektur Susilo, Mampukah Karl menangkap mereka?

Panon_ · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
33 Chs

File Case 11: Run! (Part Three) - Kembali Pulang

Gary Smith Philips? Siapa dia? Aku bahkan gak pernah mendengar namanya. Karl tidak pernah bercerita padaku.

Sesaat Mr.S. tersenyum kecil.

Lalu dia membuka topeng merah marun nya, dan memperlihatkan wajah aslinya.

"Ya ya ya. Anda menang Karl. Saya selalu kagum pada anda semenjak peristiwa London Eye. Anda tidak dapat menyelamatkan kekasih anda, pergi dari London ke Indonesia, dan sialnya anda harus berhadapan dengan saya lagi Sungguh memalukan. Bagaimana anda bisa mengenali saya?"

"Suara. Suara seorang pembunuh Beverly tidak akan pernah bisa aku lupakan." Kata Karl.

"Oh. Iya. Begitu rupanya. Suara ya. Hahaha. Bisa lepaskan putri saya?" Tanya Gary

"Tidak."

"Oh ayolah. Anda tidak akan membunuh orang yang tidak bersalah kan? Apa kata dunia jika seorang detektif pembasmi kejahatan yang ternyata masih hidup, membunuh seorang wanita? Anda tidak malu?"

"Membunuh seorang wanita tidak akan berpengaruh banyak bagiku. Paling aku hanya akan jadi bahan pembicaraan satu atau dua hari. Itu bukan masalah."

"Anda yakin?"

"Sangat"

"Yasudah. Bunuh saja." Kata Gary.

"Karl! Jangan!" Teriakku memohon agar Karl tidak menembak Cleo.

Karl menggenggam pistolnya dengan erat sambil di todongkan ke kepala Cleo. Tangannya kini gemetaran seakan dia tidak tega ketika melihat ku. Aku sudah sangat frustasi dari tadi. Wanita yang aku sayangi, kini… Ah! Aku benar-benar bingung! Aku tidak tahu harus apa.

"Sial." Kata Karl sambil menurunkan pistolnya dari kepala Cleo.

"Anda tidak akan pernah bisa, Karl." Kata Gary. "Anda pria lemah. Dan sekarang, dari pada kita seperti ini, saya punya penawaran menarik. Bagaimana jika putriku, Cleo, di tukar dengan wanita yang ada di video ini" Gary. Lalu menyodorkan tab kepada Karl.

Karl terkejut bukan main. Aku mencoba melihatnya, dan ternyata isinya adalah video Rin yang sedang di sekap di sebuah tempat.

"Dasar biadab!" Bentak Karl.

"Oh ayolah! Saya tidak biadab. Ini karena saya memperlihatkannya kepadamu, makanya kusuruh orang-orangku untuk menyekap dia. Sebelumnya? Saya bahkan memperlakukan dia layaknya seorang tamu."

"Cih! Anda tidak pernah berubah."

"Saya berubah banyak Karl. Sangat banyak. Emosi tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Tapi ketenangan mampu membuat dunia berubah. Setidaknya, itu yang saya pelajari dari kasus empat tahu lalu, Karl."

"Belajar dari ku rupanya."

"Tepat! Anda telah memberi saya banyak pelajaran. Dulu saya memang arogan. Saya akui itu. Tapi setelah melihat ketenangan anda ketika menghadapi saya di kapsul, saya jadi belajar hal baru."

"Jadi, apa yang anda mau?" Tanya Karl.

"Pertukaran."

"Hanya itu?"

"Dengan satu syarat."

"Apa?"

"Anda harus mencari sendiri dimana Rin berada. Saya berikan 32 jam untuk anda mencarinya."

Karl terdiam sesaat. Kini matanya di penuhi amarah yang sangat mendalam. Kebenciannya menjadi-jadi. Aku bahkan bisa merasakannya.

"Kenapa? Tidak mampu? Baiklah baiklah. Saya berikan 56 jam." Tambah Gary.

"24. Berikan saya 24 jam dan saya akan menemukannya."

"Yakin?"

"Sangat."

"Tapi bisakah aku membawa Levi dan Herman?"

"Dengan senang hati. Silahkan bawa mereka. Aku bahkan akan memberikan kendaraan kepada kalian."

"Terima Kasih." Ucap Karl.

"Baiklah. Permainan dimulai. Larilah, Karl! RUN!"

Karl segera mendorong kursi roda ku dan kursi roda Levi di dorong oleh seorang pembantu. Kami lalu masuk ke dalam mobil yang telah disediakan Gary.

"Levi. Anda punya pesawat?"

"Iya. Saya punya. Ada apa?"

"Bisa di pakai?"

"Tunggu! Ada apa….."

"Saya Tanya bisa dipakai tidak?!" Bentak Karl.

"Bisa. Tapi buat apa?"

"Kita akan terbang."

"Tapi kemana?" Tanya ku.

"London. Aku akan pulang."

To Be Continued