webnovel

Prolog

Cerita ini adalah sudut pandang dari karakter Inaes alvancy. Wanita umur 29 tahun dari klan es yang bekerja sebagai guru sejarah di sekolah ternama.

Ina adalah seseorang yang menyukai sejarah, dan klan klan yang ada di dunia ini. Ina sudah mempelajari tentang klan klan di dunia ini sejak dia umur 13 tahun.

Ia tinggal bersama bibinya di pulau paling modern atau bisa disebut ibukota dari dunia itu, yaitu pulau Elera, pulau semua klan.

Ya, semua klan. Klan itu sendiri adalah klan air, klan api, klan tumbuhan, klan fauna, klan bulan dan matahari klan batu, klan es, dan klan petir.

Klan air adalah sekelompok orang orang yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan air. Mereka bisa berenang selama mungkin, berinteraksi dengan air, dan memunculkan air di tangan mereka.

Klan api, sekelompok orang yang dapat membuat kalian terbakar.... Bercanda, mereka tak secerdas itu. Mereka hanya bisa memunculkan api, tapi api itu hanya bisa bertahan selama 1 menit saja sejak 100 tahun lalu, karena kesalahan leluhur mereka.

Klan tumbuhan adalah yang paling damai sentosa, mereka bisa menumbuhkan tumbuhan dimana saja. Mereka juga sangat ceria, sayang sekali populasi mereka sangat sedikit.

Klan fauna adalah orang orang yang hidup bersama para binatang, mereka bisa berkomunikasi dengan binatang, dan selalu disukai oleh binatang. Dan yang paling hebatnya, mereka bisa menciptakan binatang mereka sendiri, atau yang sudah ada.

Klan bulan dan matahari, sangat memusingkan mencari sejarah mereka, yang kutahu sekarang tak ada satupun orang di pulau ini yang bisa menggunakan kekuatannya. Yang kutahu mereka bisa merubah bentuk bulan dan matahari, mengeluarkan cahaya dan sinar matahari dari tangan dan tubuh mereka, itu bahkan dilakukan 566 tahun lalu oleh leluhur mereka.

Klan batu, itu seperti orang orang yang suka mengoleksi batu (?). Mereka sekumpulan orang orang yang mengandalkan batu di hidup mereka, mereka bisa melayangkan batu sebagai serangan mereka, dan membuat sebuah batu yang tak biasa.

Klan es adalah klan si karakter utama, Inaes alvancy. Klan ini bisa membekukan, membuat, dan mengendalikan. Ya kebanyakan klan disini mirip mirip semua kekuatan nya.

Klan terakhir.... Mungkin, adalah klan petir, klan ini sangat aktif ketika hujan petir. Mereka mendapatkan kekuatan lebih pada saat itu, mereka dapat mengeluarkan petir dari tangannya yang bisa kapan saja menyentrummu.

Untuk penjelasan klan mungkin bisa sampai situ saja, aku akan menjelaskan lebih detail ke kalian saat masuk ke ceritanya.

Di dunia ini, memiliki 19 pulau, 11 diantaranya hilang entah kemana, tersisa 8 pulau yang masing masing adalah pulau dari klan itu sendiri.

Ina dulu tinggal di pulau isolde, pulau es. Entah kenapa, ketika keluar dari pulau itu, Ina tak ingat apa apa, bahkan ia tak ingat orang tuanya. Ia dibawa bibinya ke pulau Elera. Ina juga tak tahu kenapa mereka pergi dari pulau itu dan tak pernah kembali.

Suatu hari, Ina menemukan foto dari laci lama bibinya, ia melihat dirinya dengan 5 orang lainnya sedang berfoto, 4 dari mereka adalah orang dewasa, dan 1 nya adalah anak kecil.

Ina penasaran dan mencari tentang foto itu, ia bertanya kepada bibinya, tapi bibinya langsung mengambil foto itu dan menyimpannya kembali.

Rasa penasaran itu harus dipendam Ina dalam dalam, karena ia tahu pasti itu adalah sesuatu yang harusnya tak ia ketahui.

Saat sudah bekerja, Ina menemukan teman disini, mereka adalah Wera dan Buma. Mereka adalah teman kerja Ina di sekolah. Bahkan mereka dijuluki trio ambisi, karena sifatnya yang ambis dalam pekerjaan sendiri.

Wera adalah guru sains, ia berasal dari klan air yang sangat tekun mempelajari ilmu pengetahuan nya tentang kekuatan air. Tapi ia juga sangat ambis dalam ilmu sains, ia sangat pintar dalam hal hal sains, terlebih jika itu dikaitkan dengan kekuatannya.

Buma berasal dari klan bulan dan matahari. Buma sendiri tak bekerja sebagai guru, ia adalah penjaga perpustakaan dan juga literasi leader di sekolah nya. Literasi leader adalah yang membimbing murid murid untuk meningkatkan literasi mereka disekolah. Buma sendiri juga sangat suka membaca, ia juga kadang membaca buku buku sejarah bersama Ina.

Mereka bertiga sudah berteman selama 1 tahun lebih, sampai hari ini.

Di pagi itu, Ina bangun dan bergegas ke sekolah tanpa sarapan sama sekali. Sudah pukul 07:54 dan dia ada kelas pada pukul 08:15.

"Sialann! Bibi kok ga bangunin sih" sambil terus berlari, ia mengomel mengomel sendiri.

Tepat pada pukul 08:09 ia datang ke gerbong sekolahnya, ia langsung absen dan pergi menuju kelas.

Kelas yang akan diajar oleh Ina adalah kelas TH3, TH yg berarti thunder, kelas untuk para murid klan petir.

"Pagi anak anak"

Tak ada jawaban....

Ina tak peduli, ia masih mengejar nafasnya. Ia duduk di kursi sembari menyiapkan buku buku.

"Na?" Itu adalah Wera, ia berdiri di depan pintu, keheranan.

"Hm, kenapa?" Ina menjawab

"Di kelas ini... Aku yang ngajar" ucap Wera sambil tersenyum meledek.

Ina melihat sekitar, ia menyadari bahwa murid murid ini bukan dari klan petir melainkan klan air.

Merasa sangat malu, Ina pun segera bergegas keluar dan pergi ke kelas klan petir. Ia berlari sekencang mungkin, karena kelasnya sangat jauh dari kelas klan air.

Saat masuk kelas....

"APA APAAN INI" Ina merasa emosi dan kesal, melihat kelas klan petir yang kosong.

Ia melihat telepon genggamnya untuk membuka grup sekolah. Begitu sialnya ternyata kelas petir sedang literasi leader di perpustakaan.

Ia menghela nafasnya, kesal sekali ia hari ini. Lalu berjalan ke perpustakaan.

Di perpustakaan dia bertemu dengan Buma.

"Kemana aja sih?" Tanya Buma

"Diem deh lagi sial" Jawab Ina dengan kesal

Ina harus mengawasi literasi leader kelas ini, tapi karena bosan, ia memilih untuk pergi ke rak buku buku sejarah.

Ia menemukan Petra disitu, Petra adalah murid dari kelas klan petir, ia bisa dibilang cukup pendiam dan tak suka bergaul dengan anak seusianya.

"Petra hai" sapa ina, tapi Petra hanya menunduk.

Ina melanjutkan melihat buku buku yang sudah berdebu itu. Tetiba, ada satu buku yang terlihat usang dan tidak menarik, bahkan tak pernah disentuh.

Ina baru pertama kali melihat buku itu. Ia mengambilnya dan membuka halaman per halaman.

Anehnya, saat Ina membuka 5 halaman pertama, buku itu langsung membuka halamannya sendiri, memunculkan angin dari buku itu, membuat rambut Ina berantakan.

Buku itu menunjukan halaman 439, sebelumnya buku itu tak ada tulisan sama sekali, tetapi di halaman 439, terlihat ada tulisan yang Ina tak mengerti sama sekali.

"Apa nih?" Ina keheranan

Belum sempat memecahkan pertanyaannya, tetiba bel sudah berbunyi untuk masuk ke kelas selanjutnya. Ina memfoto tulisan itu lalu kembali ke tempat para murid murid.

"Rambut kamu, kenapa?" Buma mengagetkan Ina.

"Aih, tadi itu apa itu..." Ina bingung harus jawab apa, ia yakin Buma tak akan percaya dengan buku itu.

"Apa" Buma bersikeras bertanya

"Udah ah, bye" ina pun bergegas pergi.

Buma mengerutkan kedua alisnya melihat temannya pergi begitu saja.

Di pintu perpustakaan, Ina dikagetkan lagi oleh Petra, muridnya.

"ASTAGA, ya ampun Petra, kenapa?"

"Kak, tahu tentang ini?" Petra menunjukkan buku usang tadi, buku yang membuat rambut Ina berantakan.

[Jangan heran, disini guru dipanggil "kak"]

Ina mengambil buku itu, memeriksa belakang depan, lalu bertanya "ini... Tadi ketemu di rak sejarah, kamu kok bisa tau?"

"Foto ini?"

Ina kaget, ia melebarkan matanya. Petra menunjukkan foto yang ada di laci bibinya, foto berisi 6 orang yang salah satunya adalah Ina.

"HAH? K-kamu kok b-bisa dapat?" Ina panik, ia berfikir negatif tentang Petra sekarang.

"Aku juga gatau, aku ketemu di buku ini juga" jawab Petra dengan ekspresi datarnya.

"Aku ga asing sama perempuan ini, dan laki laki ini" Petra menunjuk ke pasangan yang mungkin adalah orang tua dari anak itu.

"Memang siapa?" Tanya Ina penasaran.

"Aku ga tau, tapi aku yakin pernah ngelihat mereka" kata Petra

Percakapan itu tak bisa dilanjutkan mereka, wali kelas kelas yang akan diajar Ina sudah menelepon, ia berpamitan ke Petra dan bergegas kesana.

Ia mengajar kelas klan batu sekarang, para anak anak itu sedang tidak mau belajar. Materi pun sudah habis diajarkan Ina, sisa menunggu ujian.

"Ahh, ayolah kak, gausah belajar" ucap salah satu murid disana.

"Kakak juga gatau kali mau ngapain, nyanyi aja yuk"

"MAUUU" ucap semua murid disana

Ina memutar lagu flaouwa, lagu dari foula phoebe, ia adalah penyanyi yang terkenal di pulau ini.

Murid murid disitu menikmati lagu itu. Sampai wali kelas mereka datang.

"Ekhem"

Muka garang itu membuat mereka membeku, bahkan Ina sekalipun takut untuk melawannya.

Ia adalah Roko, guru paling garang disini.

"Eh..." Salah satu murid berbicara

"Udah, lanjutin aja, lagi pula materinya udah kelar kan"

Murid murid kelas itu agak sedikit kaget, tapi mereka senang.

"YEAYYY" ucap semuanya.

"Btw na, sini deh" Roko menggoyangkan tangannya mengode Ina untuk ke arahnya.

Tak pikir panjang, Ina langsung menghampiri nya, meninggalkan murid murid yang sedang asik menikmati lagu itu.

"Petra, bilang sesuatu yang aneh..." Bisik Roko, "Tapi na, aku rasa... Yang dia bilang bener deh"

Ina bingung, "hah yang mana? dia ngomong apa"

"Dia bilang, kalo sebenarnya di dunia ini ada kekuatan 1 lagi yang hilang, gila sih, tapi aku kadang juga mikir kekgitu" Roko berusaha menjelaskan.

Ina tak menjawab, ia membuat ekspresi berpikir. Memang Petra bertingkah aneh hari ini, tapi ia tak membilang apa pun tentang kekuatan ke-9.

"Udah deh, paling dia habis nonton film, makanya ngelantur begitu, ngapain aku pikirin ya" Guman Roko

Ina memang sangat heran dengan temannya ini, selalu saja bertingkah seperti ia tak penasaran juga.

"Terserah kamu, tapi, emangnya kamu yakin Ko? Kita gatau apa apa loh"

Muka Roko yang awalnya terlihat bercanda berubah serius.

"Maksud kamu?"