Denis mengangguk kecil. Ia memang pagi ini akan ke rumah sakit menemui kedua orang tuanya, tapi sekarang masih jam enam pagi. Ayahnya memintanya datang jam delapan atau lebih, jadi masih banyak waktu.
Faye masuk ke dalam kamar mandi setelah melihat dia mengangguk.
Denis merasa status mereka tidak memberikan pengaruh besar padanya.
'Aku bahkan masih tidak bisa menyentuh dia sesukaku.'
Faye masih suka memerintah nya. Ia selalu mengalah karena tidak senang berdebat dan tidak suka melihat wajah dia yang dingin padanya, namun ada di mana ia ingin sekali mengambil kontrol.
Ia lelaki! Ia punya harga diri.
Denis bangkit dari ranjang, lalu melepaskan celana dalamnya, menaruh di keranjang pakaian kotor, kemudian mendekati pintu kamar mandi. Tanpa mengetuk terlebih dulu, ia mendorong pintu itu dengan harapan pintunya tidak dikunci.
'Please ....'
Cklek.
'Ah ...!'
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com