Perkataan suaminya masih mengikatnya. Dia menatap suaminya dengan ekspresi wajah bengong dan tidak percaya. Eza tertawa lepas setelah melihat wajah Rina yang seperti itu. Rina merasa kesal sekaligus bahagia karena melihat Eza bisa tertawa dengannya.
"Hehehe. Kamu bilang kan aku tidak mencintaimu. Dan apa ancamannya bagi suami yang tidak mencintai istrinya. Aku paham betul, juga sudah jelas berdosa besar. Bagaimana pun dulu kita pernah mengikuti lomba Quran, Hadis kan? Aku tidak perlu memperpanjang perkataanku. Aku hanya minta kamu percaya kepadaku."
Perkataan sederhana itu walaupun masih belum melegakan hati Rina. Namun, gadis itu percaya akan tindakan yang sering di lakukan oleh Eza.
Eza menikmati makanannya. Kemudian dia mengirim voice note kepada kakak iparnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com