Mata Satria langsung bersinar seperti bintang. Pacarnya berkata dia merindukannya! Ah, ternyata Fariza merindukannya. Tidak peduli seberapa bijaknya, Satria hanyalah pria berusia dua puluh tahun. Dia dapat menahan diri mengetahui bahwa posisinya naik, dia dapat menahan diri karena mengetahui bahwa pusat perbelanjaannya sendiri telah menghasilkan uang, dan dia dapat menahan diri bahwa dia telah melakukan pelayanan yang berarti untuk masyarakat. Tetapi ketika pacarnya mengatakan bahwa dia merindukannya, dia benar-benar tidak bisa menahannya.
Satria langsung memeluk Fariza dengan erat. Merasa bahwa dia tidak cukup untuk mengekspresikan kegembiraan batinnya, dia pun berputar dengan Fariza yang berada di dalam pelukannya.
Mata Fariza membelalak dan berseru, "Satria, turunkan aku!"
"Tidak, kamu adalah pacarku, aku tidak akan melepaskanmu." Satria memeluk Fariza dengan lebih erat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com