Mu Qianxun mengambil ciuman lagi di bibir Ou Zun.
Lalu memandangnya sambil tersenyum.
"Tidak ada rasa wortel sekarang, kan?"
Begitu kalimat itu terlontar, raut wajah Ou Zun langsung berubah menggelap.
Sembari menjepit dagu Mu Qianxun, sebuah kata peringatan terucap dari mulut Ou Zun, "Jangan sentuh wortel lagi setelah ini, jika tidak, aku akan mengulitimu."
Mu Qianxun memukul dada Ou Zun dengan marah!
Sungguh tak berperasaan!
"Kamu sudah keterlaluan. Kamu baru saja menendangku keluar. Tahukah kamu betapa malunya aku. Berkat kulitku yang tebal, aku masih bisa menghadapi semua orang. Kalau tidak, aku pasti akan melompat dari lantai atas jika aku diusir olehmu di depan keluargamu. Benar-benar menyebalkan!"
Memikirkan berbagai pasang mata di lantai bawah yang baru saja melihat leluconnya, Mu Qianxun benar-benar ingin melompat turun hingga mati lemas.
Seluruh keluarga itu sedang menonton leluconnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com