Nathan tidak mengindahkan perkataan sang pelayan wanita yang memintanya memilih salah satu dari daftar menu yang ada di restoran itu. Mata Nathan memandang ke arah Richard Alexander yang duduk di deret bangku nomor 10, berjarak sekitar lima meja di depannya. Mata coklat Nathan mengamati dengan seksama pria kaya dengan setelan jas mahal berwarna hitam yang tampak sedang asik menikmati segelas champagne bersama seorang gadis cantik berambut pirang.
"Oh jadi itu pria itu yang bernama Richard Alexander, aku heran kenapa Kimberly begitu tergila gila padanya," guman lirih Nathan.
Nathan terus memandangi Richard dari kejauhan. Hati pria itu terasa bergemuruh saat melihat Richard Alexander yang tampan dan elegan itu.
'Dilihat dari penampilannya si brengsek itu memang keren. Tapi aku tidak kalah keren. Aku akan membuat Kimberly bertekuk lutut kepadaku, bukan pada si brengsek Richard itu,' batin Nathan Xaviere.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com