webnovel

Tentang Rindu

Ari_Pin_Bidarwanti · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
4 Chs

Suka kah Dia Padaku..

Aku dan Gibran sudah cukup lama kenal. Dia tetangga ku. Tapi Kedekatan kami dimulai saat aku memasuki SMA kelas satu saat aku beranjak dewasa dan sudah di izinkan aktif di karang taruna, dan Gibran sendiri pun selama ini kerja diluar kota. Pulang kampung 6 bulan sekali, bahkan kadang-kadang 8 bulan sekali. Itu sebabnya kita sangat jarang sekali bertemu. Dia lebih dewasa dari pada aku, mungkin dia seumuran dengan mas Rangga. Dari segi apapun dia sangat bertolak belakang dari mas rangga. Tinggi nya sama seperti aku, kulitnya sawo matang, kurus dan sangat pemalu. Dia tidak selalu terbuka dengan masalahnya, kerjaan, masalah keluarga atau masalah apapun jarang dia ceritakan. Dia lebih banyak perduli kepadaku. Kalo lagi sama dia aku yang suka cerewet. hehe.. dia pun kadang-kadang tidak pernah membuka pembicaraan, lebih suka diam dan senyum. Tapi aku suka. Dengan dia aku lebih leluasa menceritakan kegiatanku, masalahku, atau apa saja yang aku alami. Makanya, setiap malam kita selalu telfon an sampai lupa waktu. Dia yang selalu mengingatkan..

"nda, sudah ya, besok lagi. kamu besok ada kuliah pagi lo"

tapi kadang aku ga pernah menggubris, saking asik dan semangat nya aku ingin ngobrol terus sama dia. Tapi ya udah, kasian dia juga kan ya, pagi pagi dia juga harus kerja.

" Alhamdulillah Mas, nilaiku cukup memuaskan, meskipun banyak yang lebih tinggi nilainya dr pada aku" jawabku pada pesan singkat mas Gibran

"oh iya, ga papa.. kan masih bisa diperbaiki. mulai besok harus ditingkatkan lagi belajarnya. kamu kadang-kadang suka ngeyel"

"iya iya,, aku paham kok.. kamu dah pulang kerja mas?"

"sudah ini, rebahan sebentar.. habis ini mandi, makan, nanti malam aku telfon kamu ya.. kamu belajar dulu. ga ada alasan"

"iya mas. tenang aja.. oke kalo gitu aku mandi dulu, abis tu belajar dan nungguin km telpon. banyak yang mau aku critain hari ini"

"oke nda"

Dia memang tidak bisa dan bahkan tidak pernah romantis. Bertahun-tahun kita kenal, dia masih saja kaku. Ketika ngobrol, telfon maupun di pesan singkat. Entahlah tetapi selama hampir 4 tahun ini kita dekat tidak pernah dia katakan sesuatu tentang perasaanya kepadaku, begitupun aku. Jika ditanya nyaman, aku justru terlalu nyaman dengan dia. Dia bisa jadi teman, sahabat, kakak bahkan pacar, dia selalu mengerti aku, dan begitu memahami bagaimana aku. Kita menjalani benar benar mengalir apa adanya. Bahkan sebagian orang dikampung kami mengira bahwa kami ada hubungan spesial, dan bahkan hubungan diantara kedua keluarga kami pun sudah sangat baik. Dan semua itu seperti memberikan gambaran jelas kepada orang-orang terhadap keseriusan hubungan kita. Bagaimanapun hubungan ini, seperti rasanya aku ingin terus begini bahkan lebih. Terkadang aku memimpikan sebuah pernikahan dan kehidupan yang baru yang bahagia dengan mas Gibran, tapi apakah dia juga memimpikan hal sama?. Yang jelas, di dalam diam nya sungguh benar-benar tak mengisyaratkan apapun. Aku hanya bisa menduga duga dari perhatian dia, bagaimana dewasanya dia, bagaimana nasihat nya kepadaku, suka kah dia denganku seperti hal nya aku yang selalu berharap dia memiliki perasaan yang sama sepertiku ?