webnovel

Temen Tapi Demen

Kebimbangan seorang wanita cantik Bernama Vina Safitri yang mempunyai perasaan kepada seorang teman kecilnya yang merupakan sahabat sejak kecil dan dirinya tak menyangka bahwa perasaan akan tumbuh pada dirinya. Vina mencoba untuk meyakinkan bahwa dirinya tak mempunyai perasaan dengan Farel akan tetapi sering kali dirinya merasa sakit jika Farel berdekatan dengan wanita lain. “Kamu kenapa sih menatapku seperti itu ada yang salah ya denganku?” ujar Farel dengan rasa penasaran menatap mata Vina. Vina terlihat sangat gugup ketika itu karena dirinya tak kuasa menahan tatapan yang diberikan oleh Farrel. Jantungnya pun berdebar sangat kuat ketika berdekatan dengan Farel. “Apa sih yang terjadi kepadaku kenapa sekarang aku menjadi seperti ini bahkan aku tidak tahu kalau aku mempunyai perasaan dengan temanku sendiri,” gumam Vina yang ragu akan perasaannya. Akankah perasaan Vina terbalaskan? Ikuti terus kisahnya hanya di Temen Tapi Demen!!

Inlut · Urbain
Pas assez d’évaluations
405 Chs

Farel mencurigai

Setelah beberapa saat tiba-tiba Farel dan Vina di kagetkan di tengah percakapan mereka. Tiba-tiba datanglah guru Bahasa Indonesia dan tanpa basa basi guru itu langsung membagikan lembar ujian.

"Assalamualaikum, hari ini ujian Bahasa Indonesia kan jadi ini langsung di kerjakan ya ini sudah saya bagikan lembaran ujiannya dan di sini sudah ada soal dan kolom jawabannya ya di bawahnya jadi langsung di kerjakan dan harap tenang," ujar guru Bahasa Indonesia itu kepada murid-muridnya.

"Cepet banget sih guru ini datang uh padahal aku baru saja belajar Bahasa Indonesia!," gumam Farel dalam hati.

"Ciah ada yang deg-deg an nih ya, hahaha kamu tenang aja Rel kan ada Vina sahabat terbaik dan yang paling cantik yang paling kalem katamu kan haha," kata Vina pelan yang menatap Farel.

Farel tersenyum dan baru tersadar jika ada Vina di sampingnya dan Vina adalah murid yang pandai di mata pelajaran Bahasa Indonesia, jadi Farel tidak perlu khawatir jika tidak bisa menjawab soal yang di berikan untuk ujian.

"Awas aja ya Vina kalau aku manggil kamu terus kamu pura-pura tuli, pokoknya semua tergantung kamu Vin aku sudah pasrah karena memang sama sekali aku tidak belajar," ucap Farel dengan berbisik-bisik kepada Vina yang duduk di samping Farel.

Ujian Bahasa Indonesia pun di mulai dan murid-murid mulai mengerjakan soal-soal ujian yang telah di bagikan oleh guru Bahasa Indonesia dan Vina pun menjawab dengan santainya tetapi berbeda dengan Farel yang bisa menjawab 2 nomor soal dari 5 soal yang di bagikan oleh guru.

"Vina aku gak tau jawabannya ini apa bisakah kamu membantuku tolong lah Vin jangan pura-pura tuli Vin woy," ucao Farel yang berbisik kepada Vina yang berada di sampingnya.

"Siapa yang tuli woy, ya sudah sini aku kerjakan soal-soalmu!" ketus Vina kepada Farel.

Vina pun membantu Farel untuk mengerjakan soal ujiannya karena memang Farel tidak belajar tadi malam.

Waktu ujian pun telah selesai.

Kring kring kring

Bel istirahat pun telah berbunyi yang menunjukkan waktu mata pelajaran Bahasa Indonesia telah selesai dan guru Bahasa Indonesia mengumpul lembar jawaban murid-muridnya.

"Sudah selesai kan tidak perlu khawatir selagi masih ada aku di sampingmu dan di hidupmu eak," ujar Vina sambil tertawa kepada Farel.

"Hahaha ya sudah terimakasih banyak ya Vin, ya sudah ini waktunya istirahat aku mau main basket dulu sama Anak-anak," ucap Farel kepada Vina.

"Eh tidak mau makan dulu, kan jam istirahat Farel," kata Vina kepada Farel.

"Kamu makan saja duluan nanti aku yang menyusul kamu di kantin oke, aku buru-buru ini harus latihan sama anak-anak," ucap Farel sambil berlari ke toilet untuk ganti kostum.

"Ya sudah nanti aku yang bawakan minum kamu di lapangan basket ya Rel," ucap Vina kepada Farel.

"Iya sip oke," jawab Farel.

Farel pun ke toilet siswa untuk berganti pakaian setelah itu Farel berlari ke lapangan basket karena teman-temannya telah menunggunya di lapangan.

Sedangkan Vina yang lapar pergi ke kantin untuk makan dan membelikan Farel air minum karena Vina tau Farel pasti capek karena sehabis ujian dia lanjut latihan basket untuk perlombaan antar sekolah.

Setelah selesai makan dan merasa kenyang Vina membelikan Farel air dan datang menghampiri Farel yang tengah latihan basket, ketika Farel istirahat latihan Vina memanggilnya dan berniat untuk menawarkan air minum yang dia beli tadi di kantin untuk Farel.

Tiba-tiba ada seorang wanita yang bernama Desi menghampiri Farel dan memberikan Farel air minum dan membawakan tisu untuk mengusap keringat Farel, Vina pun berhenti melangkah untuk memberikan air minum yang di belinya tadi untuk Farel.

"Siapa sih itu tiba-tiba datang ke Farel dan ngasih air minum ke Farel," gumam Vina dari lupuk hatinya.

Vina bingung dan mencari tau sebenarnya siapa wanita itu yang tiba-tiba datang menghampiri sahabatnya itu dan Vina merasa dirinya tersaingi padahal Vina adalah sahabat Farel tapi Vina merasa sangat sakit melihat itu semua terjadi di depan matanya.

Setelah latihan selesai Vina menemui Farel yang sedang duduk di pinggir lapangan basket.

"Rel ...." panggil Vina dengan nada tidak seperti biasanya.

"Ha apa sih kenapa sih nada bicaramu seperti orang yang habis di lukai sama playboy, kenapa cobalah bilang sama sahabatmu yang ganteng tapi berkeringat ini hehe, ayo lah bicaralah," ucap Farel kepada Vina.

"Ini air minum mu yang tadi aku belikan, tadi sih aku mau kasih kan ke kamu tapi kamu sudah minum air yang di berikan sama cewek yang tadi itu, siapa sih dia Rel," ucap Vina dengan menatap wajah Farel yang capek dan berkeringat itu.

"Siapa sih, cewek yang mana orang dari tadi juga aku latihan basket, eh cewe yang ngidolain aku banyak ya Vin dan tadi mereka ya di sini semua loh, kamu kenapa sih ha," ketus Farel kepada Vina.

"Ya sudah lupakan saja lah ya kan gak penting juga sih sebenarnya yang penting sekarang kamu baik-baik saja dan sudah tidak haus lagi," ucap Vina kepada Farel.

"Idih kamu gak lagi sakit kan Vin haha," ucap Farel dengan tertawa kepada Vina.

Farel curiga kepada Vina karena perkataan yang dia ucapkan sama sekali berbeda dengan yang biasanya dia ucapkan, Farel merasa ada yang aneh dengan sahabatnya itu.

"Kok ada yang aneh dari Vina ya padahal dia biasanya saja tidak segelisah itu tapi kenapa tadi sikap dan bicaranya seperti itu ya tadi ada apa dengan sahabatku ini," gumam Farel di dalam hatinya.

Farel pun bergegas ke toilet untuk mengganti bajunya dan kembali ke kelas karena ada mata pelajaran selanjutnya.

Farel pun ke kelas dan melihat Vina sedang duduk di bangkunya, Farel pun mengagetinya karena Farel melihat Vina sedang melamunkan sesuatu yang sangat penting sehingga dia terlihat kosong dan sedang memikirkan sesuatu.

"Hey sahabat Farel yang paling imut-imut dan yang paling kalem, ada apa sih kok murung gitu wajahnya gak bagus loh kayak begitu, kalau memang lagi ada masalah ya di ceritain sini Farel siap mendengarkan kan semuanya asal tidak ribet haha," ucap Farel kepasa sahabatnya itu sambil tertawa.

"Apa sih Rel aku lagi gak kenapa-kenapa kok kamu santai aja, mungkin kurang enak badan aja sih hehe," ucap Vina kepada Farel.

"Tunggu-tunggu yang kamu bilang tadi itu si Desi ya, yang ngasih aku air minum tadi pas lagi latihan basket, iya gak sih Vin," tanya Farel kepada Vina.

"Iya mungkin aku juga tidak terlalu memperhatikan tadi aku hanya melihat dari jauh saja," ucap Vina kepada Farel.

"Eh eh pelajaran terakhir ternyata jam kosong gais karena gurunya lagi rapat jadi kita jam kosong kata si Bapak kita harus belajar sendiri dan jangan ribut," ucap salah satu teman kelas Farel.

"Yes jam kosong Vin," ucap Farel kepada Vina.

"Iya nih hehe, ya enak sih kalau jam kosong kan kamu juga pasti lelah capek dan ada waktu nih buat kamu istirahat Rel lumayan kan," ucap Vina.

"Iya Vin tapi aku mau tanya Vin sama kamu sebenarnya ada apa Vin bisa kamu jelasin sama aku sekarang?" tanya Farel kepada Vina.

Vina terdiam dan wajahnya memerah setelah Farel berkata seperti itu.

Bersambung