webnovel

Temen Tapi Demen

Kebimbangan seorang wanita cantik Bernama Vina Safitri yang mempunyai perasaan kepada seorang teman kecilnya yang merupakan sahabat sejak kecil dan dirinya tak menyangka bahwa perasaan akan tumbuh pada dirinya. Vina mencoba untuk meyakinkan bahwa dirinya tak mempunyai perasaan dengan Farel akan tetapi sering kali dirinya merasa sakit jika Farel berdekatan dengan wanita lain. “Kamu kenapa sih menatapku seperti itu ada yang salah ya denganku?” ujar Farel dengan rasa penasaran menatap mata Vina. Vina terlihat sangat gugup ketika itu karena dirinya tak kuasa menahan tatapan yang diberikan oleh Farrel. Jantungnya pun berdebar sangat kuat ketika berdekatan dengan Farel. “Apa sih yang terjadi kepadaku kenapa sekarang aku menjadi seperti ini bahkan aku tidak tahu kalau aku mempunyai perasaan dengan temanku sendiri,” gumam Vina yang ragu akan perasaannya. Akankah perasaan Vina terbalaskan? Ikuti terus kisahnya hanya di Temen Tapi Demen!!

Inlut · Urbain
Pas assez d’évaluations
405 Chs

Berlatih basket

"Farel ..." panggil seseorang temannya.

Namanya Farel hidayat cowok tampan yang hobi bermain basket, dia adalah idola para cewek-cewek di sekolahnya.

Farel mempunyai tinggi badan 170cm dan dia berumur 18 tahun dia adalah anak tunggal seorang pengusaha di jakarta.

Ketika hari itu Farel sedang berlatih basket di lapangan milik sekolahnya karena sebulan lagi akan ada lomba basket antar sekolah.

"Farel jam berapa latihan nih soalnya jam terakhir itu matematika jadi kita pasti pusing nih nanti jadi gak fokus latihan lagi nanti," ucap Doni teman Farel.

"Huh jam berapa ya, gimana kalau kita latihannya nanti sore tapi habis jam matematika kita pergi dulu aja ke kantin kek kemana supaya mood kita balik lagi, gimana?" ujar Farel pada Doni saat itu.

"Boleh sih lumayan lah ya boleh boleh tapi pas di kantin Farel yang tangkis ya haha," ucap Doni sambil tertawa kepada Farel.

"Eh sih Vina mana ya kok dari tadi aku sama sekali tidak mengenalinya, sahabat macam apa dia ini hahaha," ucap Farel dengan mencari di mana keberadaan sahabatnya itu.

Vina adalah seorang cewe cantik yang berteman dengan Farel dari kecil dan menjadi sahabat Farel dari duduk di bangku SD.

"Nah tuh Vina tuh, dari mana sih tuh anak girang banget sih ada apa ya," ucap Doni.

Vina adalah cewe cantik tapi sedikit tomboy dia sangat senang bergaul dengan teman laki-lakinya dari pada teman-teman perempuannya.

"Wey pada ngapain sih bengong semua, dikit lagi masuk kelas loh matematika lagi," ucap Vina kepada teman-temannya.

"Girang banget sih kamu ada apa sih ha, cerita kek kampret," ucap Farel kepada Vina.

"Gak sih cuman dapet tambahan uang jajan aja tadi dari Bapak haha," ucap Vina.

"Wah pas nih jadi nanti Vina aja yang tangkis di kantin terus habis ke kantin kita latihan basket, gimana Don?" ucap Farel kepasa teman-temannya itu.

"Wah si kampret sembarangan, kena lagi kan aku sialan haha, okelah demi kalian apa sih yang enggak ya kan," ucap Vina kepada teman-temannya.

Vina menganggap teman-temannya adalah sebuah keluarga jadi susah senang Vina pun di jalani bersama sama dengan teman-temannya itu begitupun juga sebaliknya.

Bel masuk pun berbunyi.

Kring kring kring

"Wey ayolah sudah bel itu siap-siap aja matematika mau masuk ini" kata Farel kepada teman-temannya.

Mereka pun bergegas masuk kedalam kelas karena apabila bel sudah berbunyi guru matematika akan datang cepat karena guru matematika di sekolahnya adalah guru yang paling disiplin waktu.

Mereka pun masuk kelas dan duduk berdasarkan tempat duduk masing-masing.

"Assalamualaikum anak-anak," ucap guru matematika yang masuk di dalam ruang kelas mereka.

"Walaikumsalam Iya Bu," jawaban mereka dengan kompak.

"Jadi hari ini kita langsung kuis ya, Ibu tulis di papan apa semua yg kita kerjakan dan Ibu akan tunjuk siapa yang kerjakan di sini, di papan tulis ya nulisnya" kata guru matematika itu.

"Ya elah mampus kalau aku yang di tunjuk"gumam Vina dalam hati.

"Jadi yang Ibu tunjuk untuk nomor satu yang kerjakan Farel ya," ucap Ibu guru matematika itu.

"Saya Bu?" kata Farel.

"Yaiya kamu memangnya yang namanya Farel ada berapa sih nak di kelas ini, kan cuman ada kamu doang," ucap Ibu guru.

"Hehehe iya sih Bu," Kata Farel dengan beranjak dari tempat duduknya dan bergegas kedepan untuk mengerjakan soal.

"Untuk yang kedua itu ibu tunjuk Vina ya, Vina maju untuk kerjakan yang nomor 2 ya," ucap Ibu guru matematika itu.

"Yah kan uh, masak iya aku sih ya ampun," gumam Vina dari dalam hatinya.

"Vina ayo maju dan kerjakan soalnya," kata Ibu guru matematika itu.

"Iya bu," jawab Vina sambil berjalan ke arah papan tulis.

Vina pun bingung mau kerjakan dari mana, tetapi ada Farel di sampingnya dan Farel adalah siswa pintar di bidang matematika, Vina pun minta tolong sama sahabatnya itu untuk mengerjakan soalnya.

"Rel ini aku sama sekali gak tau apa apa loh, bantuin ngerjain ya soalnya gurunya galak aku takut," Ucap Vina kepada Farel yang tengah mengerjakan soalnya.

"Dah lah gampang itu nanti aku yang ngerjain untuk kamu, tenang aja," kata Farel.

Vina pun menunggu Farel untuk mengerjakan soal itu dan akhirnya di kerjakan setelah itu mereka berdua kembali duduk di tempat mereka.

Setelah 1 jam setengah berlangsung proses belajar mengajar akhirnya bel pulang pun berbunyi.

Kring kring kring

"Akhirnya pulang juga, siap-siap ini ayo untuk ke kantin dulu Vina yang bayarin terus kita sehabis ke kantin kita latihan basket," ucap Doni yang sambil menaruh buku-buku nya ke dalam tasnya.

"Aku mah oke aja sih, ya udah ayuk lah keburu sore yang lain juga sudah di sana palingan," kata Farel kepada teman-temannya.

"Iya oke-oke aja aku yang bobrok," kata Vina sambil tertawa.

"Yaelah gak ikhlas nih," kata Farel kepada Vina.

"Ikhlas banget aku woy, ahh kamu ini apasih yang enggak buat kalian ayolah kita ke kantin," ucap Vina kepada teman-temannya.

Mereka pun bergegas membawa tasnya dan menuju ke kantin untuk istirahat makan sejenak setelah itu mereka akan melanjutkan latihan basket.

Vina adalah satu-satunya cewe sahabat Farel yang dari dulu bersama Farel, Farel sangat melindungi Vina karena sahabat dia yang cewe hanyalah Vina.

Setelah makan di kantin mereka pun menuju ke arah lapangan basket karena mereka ingin latihan basket untuk persiapan lomba, ketika itu semua mengira siswa sudah pulang kerumahnya karena sudah jam pulang sekolah tetapi ternyata tidak, ketika mereka mulai latihan cewek-cewek yang mengidolakan Farel begitu banyak yang datang padahal Farel hanya latihan tapi sebanyak itu yang menontonnya.

"Waduh kenapa banyak banget cewe sih, orang mereka cuman latihan bukan lomba," ucap Vina dengan pelan.

" Farel .... Ayo semangat kita nyemangatin kamu di sini," ucap cewek-cewek di pinggir lapangan.

"Ih apaan sih ini ribut banget gak jelas," gumam Vina dengan pelan.

"Rel semangat banyak idolamu ini haha," kata Vina sambil berteriak dan tertawa.

Cewek-cewek yang mengidolakan dia pun setia di pinggir lapangan dan sambil berteriak memberi semangat kepada Farel yang tengah latihan basket di lapangan sekolah.

Setelah beberapa menit mereka istirahat dan waktu juga sudah sore dan hampir gelap mereka pun pulang dan Farel mengantarkan Vina karena memang hanya Vina teman atau sahabat Farel yang cewe jadi dia harus bertanggung jawab membawa Vina dengan selamat sampai dirumah.

Di jalan Vina memberitahu Farel kalau tadi banyak idola Farel datang hanya untuk memberikan semangat kepadanya padahal Farel hanya latihan bukan perlombaan.

"Rek tadi banyak banget itu yang datang di pinggir lapangan yang nyemangatin kamu teriak-teriak mayoritas cewek lagi, banyak banget sumpah," kata Vina dengan menatap Farel.

"Ya biarin aja yang penting gak ganggu aku pas lagi main basket sih ya gak ada masalah sih menurut aku Vin," ucap Farel kepada Vina.

"Masalahnya di aku lah Rel, mereka berisik banget dan aku merasa terganggu dengan suara-suara mereka yang merdu itu bagaikan toa yang di kerasin poll volume nya, aduh sumpah ya," ucap Vina kepada Farel.

Farel pun tertawa mendengarkan semuanya karena Vina adalah cewek tomboy dan dia merasa terganggu dengan cewek-cewek lain hanya karena perkara suara cewek-cewek sangat nyaring.

"Eh kamu malah ketawa sih Rel padahal aku ngomong nya serius ini, kampret ah," ucap Vina kepadanya.

Bersambung