Masih tetap di lokasi pencarian data untuk mata
pelajaran kuliah.Tenda mulai terasa semakin sepi
tak tanpa rona keceriaan di hati para penghuninya
mereka bersedih karena satu persatu sahabatnya sudah tak tampak lagi di tenda penginapan.sementara Birma masih sibuk mengurusi Sinta yang masih dalam tahap pemulihan,Birma merasa kasihan sekali dengan
keadaan Sinta yang semerawut,mukanya pucat
sekali tubuhnya kurus dan rambutnya kusut tapi
masih terlihat sisa sisa kecantikan di dalam dirinya.Dengan uletnya Birma merawat Sinta,dan
penuh kasih sayang bagaikan ibu merawat anak
anaknya, hari demi hari dia jalani sampai akhirnya
sintapun kembali normal kembali dan menjadi sosok perempuan yang cantik kembali dan terawat."Biir!! terimakasih ya,kamu sudah merawat
aku selama ini".tukas Sinta."Sudahlah Sinta,ini sudah kewajiban aku merawatmu,aku ini kan bakal
jadi suamimu nanti." jawab Birma sambil tersenyum nakal nakal menggoda."Ih... kamu bir!!
lanjut Sinta sambil mendorong Birma replek,sampai Birma terjatuh tersungkur."Aw...teriak Birma sambil menahan badan dengan tangannya dan ambruk ke tanah.Melihat kejadian tersebut Sinta lantas terkejut,cepat cepat Sinta replek menolong Birma dan memohon maaf.pada saat posisi saling berhadapan dan dalam keadaan jongkok saat akan membangunkan Birma Sinta berucap."bir..!! maafkan...aa..!!di tutupnya mulutnya Sinta dengan
jari telunjuk Birma.Sintapun terdiam sejenak sampai akhirnya senyum kecil terlintas di bibirnya.
"Sinta tak usah minta maaf,aku tak apa apa".yakinkan birma.Lalu Birma mengecup bibir Sinta dengan lembut.sinta menundukkan wajahnya dengan sedikit malu."Bir,maafkan aku!aku tak bisa
menjaga kehormatanku,aku sudah seperti perempuan binal yang menjajakan kehormatan dirinya sendiri,aku ingin kamu jangan mencintai aku lagi,aku sudah kotor!!! hik..hik..hik..!!tegas
Sinta.
Lalu Sinta berlalu meninggalkan Birma,tapi tangannya keburu di tarik olehnya.Kenapa sin!!kamu sekalipun tidak pernah meyakinkan aku,bahwa aku tulus mencintaimu apa adanya,malah kamu masih meragukan ketulusan
cintaku terus,apapun yang aku lakukan ini semua
karena aku takut kehilanganmu".Yakinkan Birma
terhadap Sinta."tapi...bir!!aku..aaa" "sudahlah
sin.tukas Birma sambil menutup mulut Sinta,memakai jari telunjuknya.Di tariknya kedua
tangan sinta dan di kepalnya olehnya dengan kedua tangannya."dengar sin!!mulai hari ini yakinlah,aku mencintai kamu apa adanya faham!!"
Lalu tiba tiba sari datang mengagetkan mereka berdua."cailah,yang sedang kasmaran mau dong, aku seperti itu!!.celoteh sari."Aduh nenek sihir!!mengganggu lagi,bikin suasana tidak indah aja nih!!.balas Birma."Apa kamu bilang nenek sihir!!!
awas ya....!!!kamu berdua".tambah sari sambil,mengambil sebuah sapu di pojokan tenda.
Dengan mengacung acungkan sapu sari mendekati
Birma dan Sinta."Awas ya,kalian!! aku pukul pakai ini!! melihat sari,makin mendekat Birma dan sintapun lantas segera kabur meninggalkannya,
dan pergi bersembunyi.Sari masih mencari-cari mereka berdua."Hey kalian,di mana bersembunyi,kalian tuh ya,kamu pada kepedean semua??aku juga bisa seperti kalian,punya pacar
yang tulus mencintai aku,dan tiba tiba datang disini
pangeran ku!!.gerutu sari dengan kesalnya."Iya benar sari!!nanti akan lewat seseorang tampan menghampiri kamu hari ini juga".sambar Birma.
sari yang mendengar suara Birma tanpa melihat wujudnya celingak cliinguk mencari di mana arah sumber suaranya."benarkah itu!!coba tunjukan kepadaku aku ingin lihat wujud,yang akan menjadi pacarku?"dengan penasara saripun degdegan menunggunya."Ini ya,mba sari yang baik hati pacarmu!!!"Tiba tiba datanglah seekor kucing warna hitam dari balik tenda menghampiri sari sambil mengeong ngeong minta di manja,gelendotan di kakinya."Itu dia pacarmu datang, seekor kucing yang ganteng sekali".balas suara misterius itu sambil tertawa terbahak bahak.
"Sialan kalian,awas ya..!!"sambil menyingkap tenda,
dan sekonyong konyong keluarlah Birma dan Sinta
pergi kabur lagi,menjauhi sari sambil tertawa.Sari
pun lantas mengejar mereka berdua sambil melempar sapu di tangannya,lalu sapupun melambung ke atas.tapi sasaran tetap saja hilang.
Saripun mengejarnya dan akhirnya kehilangan jejak juga.Saripun akhirnya kecapean dan terengah
engah di tengah pengejarannya sari menemukan sebuah batu besar yang cocok untuk istirahat,berbaringlah sari di situ sambil melepas lelah.
Ditengah tengah istirahatnya sejauh mata meman
dang sari melihat sesuatu seperti pintu masuk
ke sebuah goa.di hampirinya selangkah demi selangkah sampai akhirnya mendengar suara yang
pamiliar di telinganya,suara sangat mengerikan menjerit jerit seperti orang sedang di siksa,lalu sari
masuk lebih dalam lagi di carinya suara tadi ternyata bersumber dari lorong sebuah kamar, di
dekatinya arah suara tersebut dan di intiplah,betapa sangat terkejut sari melihat kejadian itu,pemandangan yang menyeramkan seseorang yang dia kenal sedang di kuliti dengan sebuah benda tajam setajam silet,dan darahnya membasahi sekujur tubuhnya sehingga bersimbah
merah semua,kepalanya di jerat tambang,di topang sebuah batu bertingkat-tingkat di kakinya.dan bisa membahayakan keselamatannya,yang bisa sesekali ambrol leher bisa tercekik akibatnya.
Dengan di tunggui manusia hutan,Rudi di jaga ketat
supaya tidak kabur.sari yang melihat itu merasa
tidak tega sekali,ingin rasanya menolongnya tapi dua manusia hutan itu belum juga beranjak pergi.manusia hutan tersebut terus saja menjilati darah segar yang menetes di tubuhnya,ternyata manusia hutan itu adalah canibalijem.
Lalu sari mencari akal agar manusia hutan tersebut keluar dan pergi,di lemparkannya batu
di dekatnya sehingga menimbulkan sebuah bunyi
para canibal tersebutpun menoleh kearah batu itu
dan akhirnya pergi menghampirinya,di saat canibal
itu lengah sari memukul dengan sebuah balok yang
ada di dekatnya.tersungkurlah manusia canibal itu pinsan.sari mulai menghampiri Rudi perlahan lahan dan melepaskan ikatan yang mengikat leher dan tangannya.
terlepaslah semua tali dari badan Rudi,dan sari memapah Rudi cepat cepat keluar dari dalam goa sebelum teman temannya berdatangan.dengan tertatih-tatih dan lemas sekujur badannya
sari dan rudi sampai juga di bibir goa,akhirnya selamatlah mereka berdua.