Farisha tidak tahu apakah akan mengatakannya atau tidak. Tapi memang ia merasa belum waktunya. Karena ini menyangkut masa depannnya. Ia tidak mau berpikir gegabah dan membuat dirinya hancur karena telah menjadi wanita yang tidak bisa dipercaya lagi. Sudah meninggalkan Vania waktu itu juga sudah pasti dirinya akan dibenci kembali. Dan saat wanita itu tahu kalau dirinya sudah tidak perawan lagi, mungkin akan dibenci seumur hidupnya. Sempat ia berpikir untuk melakukan cara lain yang lebih aman. Tapi itu tidak mungkin kalau dilakukan di daerah yang terpencil seperti di dekat pesisir pantai tersebut.
"Sudahlah, Usman ... tapi kalau aku minta beneran, kamu harus siap, yah! Pokoknya kamu harus mau karena sudah berjanji. Terserah kamu mau menikmatinya atau tidak. Yang penting kamu harus mau, titik!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com