webnovel

Kewaspadaan!

[45% Penyesuaian gigitan, Tubuh mulai mengkonfirmasi virus yang menyebar]

---

Suasana perjalanan malam itu sangat tenang, dengan jalanan yang sepi seperti sebelumnya, mereka berdua berada di dalam mobil Jeep berwarna hitam yang dikendarai Richard dengan kencang.

Udara malam seolah tak mampu menembus kaca jendela yang ia tutup dengan rapat. Pasalnya, alat pemanas di Jeep Richard sudah dinyalakan sejak keduanya berhasil kabur dari rumah sakit. Sehingga membuat mereka berdua merasa lebih nyaman dari pada tertiup oleh angin malam yang begitu dingin menerpa.

Richard yang sedang mengemudikan mobilnya tampak tidak begitu fokus pada jalan yang ia lewati. Karena matanya sekarang harus melihat ke arah jalan berada di depannya dan pria yang bertingkah aneh sejak ia menemukannya di pinggir jalan, lalu membawanya ke rumah sakit hingga akhirnya, pria itu duduk di sebelahnya tepat saat ini.

Richard masih belum bisa memastikan semuanya yang terjadi hari ini, karena dia masih agak ragu dengan hasil yang di tebak. Namun Nicholas tetap waspada dengan apa yang akan terjadi kepada teman baiknya itu.

Mata yang dipenuhi dengan mata waspada selalu muncul dengan sendirinya pada Richard, karena kejadian sebelumnya membuatnya merasa harus berhati-hati dengan apa pun yang ingin dia lakukan dengan sahabatnya.

Hari telah menunjukkan bahwa kalender otomatis yang dapat berubah di layar ponsel, telah berubah.

[Selasa, 1 Maret 2022]

Raut panik tampak di wajah Richard yang meletakkan ponselnya di dashboard mobil dengan tangan gemetar. Dia ingat jika dia sempat untuk menyetel alarm dan catatan untuk dirinya sendiri, tentang tanggalnya. Tanggal dimana akan muncul bulan purnama yang di maksud.

Mati aku! ini masih pagi. Dan hari pun telah berganti. Malam ini adalah malam yang tepat dimana bulan purnama akan keluar dan muncul dengan sempurna. Apa yang harus aku lakukan?. Pikiran Richard berkecamuk saat dia mengingat tentang semua penelusuran nya di internet mengenai Werewolf pada bulan purnama.

Karena pria di sebelah kanannya itu mulai bertingkah aneh hari ini. Dan pasti ada sesuatu yang terjadi padanya. Yang membuat Richard sendiri, berpikir dua kali untuk bisa membantunya.

Tapi Richard adalah seseorang yang tidak mungkin membiarkan hal buruk terjadi pada sahabatnya. Berbagai cara akan ia lakukan untuk bisa membantu sahabatnya itu, meski itu akan mempertaruhkan nyawanya.

Mata Richard kembali ke Nicholas dan ke jalan. Richard menghela napas lega ketika melihat pria di sebelah kanannya sudah tertidur. Nicholas menyimpulkan bibirnya saat dia melihat bahwa sahabatnya itu tertidur dengan begitu pulas.

Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Semoga semuanya akan baik-baik saja. Batin Nicholas sambil tersenyum melihat ke arah Nicholas.

Kali ini dia memutuskan untuk membawa Nicholas ke rumahnya. Richard tahu bahwa hari ini akan menjadi hari yang sangat sulit baginya, terutama bagi Nicholas.

Setelah sampai di depan rumah, ia memarkirkan Jeep-nya di garasi, mematikan mobilnya dengan perlahan. "Hei Nicholas, bangun. Kita sudah sampai!" Richard mencoba membangunkan Nicholas yang sedang tertidur pulas.

"Nico... Bangun,"

Richard mencoba beberapa kali untuk membangunkan sahabatnya yang sedang tidur nyenyak itu, bahkan Richard telah membangunkannya dengan berbagai cara, Nicholas juga tidak terbangun.

"Sial, aku harus menggendongnya lagi," umpat Richard saat turun dari mobilnya, dia ingat betul bahwa sebelumnya dia mengangkat tubuh Nicholas dan tubuh Nicholas beratnya tidak main-main. Dan kali ini Richard harus menggendongnya lagi.

Richard dengan perlahan membuka pintu mobil, dan dia dengan cepat meraih kepala Nicholas. Dan dalam posisi yang agak rumit, ia memposisikan dirinya untuk bisa menggendong pria itu di punggungnya.

"Oke, kupikir ini akan menjadi gendongan terakhir dariku, karena aku.. tidak akan menggendong tubuhmu yang berat lagi, ah," rintih Richard ketika dia harus berjalan dengan kepala sedikit menunduk ketika dia berhasil menggendong bocah itu di punggungnya.

Dia berjalan dengan perlahan, langkah kakinya berat, mencoba yang terbaik untuk sampai ke kamarnya. Richard mengendap-endap ke ruang tamu, tahu dia tidak ingin membangunkan ibunya yang sedang tertidur pulas.

Sebelum memasuki kamarnya, Richard melihat jam di dinding dan sekarang sudah pukul 03.20. Begitu larut hingga subuh, Richard dengan cepat membuka pintu kamarnya perlahan.

Dia dengan cepat langsung masuk dan melemparkan tubuh pria yang dia gendong di punggungnya, ke Springbed yang empuk di depannya.

"Ahh akhirnya, Nicholas sumpah terbuat dari apa tubuhmu?" Richard mengutuk saat dia bangun dari tempat tidurnya, ketika dia baru saja berhasil membaringkan tubuh sahabatnya di tempat tidur.

Dia mengangkat tangan di pinggangnya, lalu melihat ke arah di mana Nicholas tertidur lelap di depannya. Tatapannya seolah mengisyaratkan sesuatu yang sangat aneh karena kali ini ia melihat bahwa pria di depannya bukanlah sahabatnya yang seperti dulu, melainkan Itu adalah sahabatnya yang telah berubah menjadi sesuatu yang lain.

Ia masih belum bisa memastikan 100% apakah itu benar-benar nyata atau tidak, karena selama ini ia hanya bisa menebak dengan kejadian yang menimpa Nicholas.

Dan hari ini, tepatnya, malam ini, adalah keputusan yang akan menunjukkan apakah sahabatnya adalah manusia serigala atau bukan.

"Sejujurnya Nicholas, jika kamu salah satunya, aku tidak akan menjauh darimu, aku bahkan akan mendukungmu. Karena aku adalah salah satu orang yang paling bersemangat untuk memiliki seseorang dengan teman kekuatan superpower!" Richard mendesis pada dirinya sendiri sambil tersenyum melihat Nicholas berada.

Tak lama kemudian, ia langsung menutup pintu kamarnya, lalu menuju ke arah sofa empuk di kamarnya. Dia berbaring perlahan di sofa empuk itu, lalu dia ingat bahwa dia belum sempat menutupi tubuh pria yang ada di tempat tidurnya.

"Sialan," dia mengutuk dirinya sendiri, lalu bangkit kembali dan dengan cepat melemparkan selimut tersebut ke atas tubuh Nicholas.

Kemudian dia bergegas ke lemari, untuk mengambil selimut cadangannya, untuk dirinya sendiri. Setelah mengambil selimut, Richard langsung menuju sofa lagi, lalu berbaring di tempat tidur.

Dia hendak menutup matanya untuk beristirahat, tetapi pikirannya tidak bisa berkompromi dengannya. Dia membuka matanya lagi dan melihat ke arah di mana pria di tempat tidurnya itu beristirahat.

"Aku pasti tidak bisa tidur, aku takut dia akan tiba-tiba melarikan diri atau bahkan melakukan sesuatu yang lain. Atau tiba-tiba melakukan sesuatu padaku!" Richard mendesis pada dirinya sendiri saat dia memikirkan hal lain. Pikirannya yang mengamuk membuatnya memikirkan sesuatu yang aneh karena dia juga takut jikalau disakiti oleh Nicholas.

"Oke, aku harus tetap terjaga agar aku tidak terluka olehnya!" Ujat Richard sambil melihat terus ke arah dimana Nicholas berada.

Hari ini akan menjadi hari yang panjang bagi mereka berdua, bisa tidaknya mereka berdua menjalaninya, adalah sebuah pilihan bagi mereka berdua.