webnovel

Kembali Ke Sekolah

Richard memarkirkan mobil Jeep nya di tempat biasa, lalu dia dengan cepat keluar dari mobilnya, dan berjalan di sebelah kiri Nicholas untuk menuju ke ruang kelas. Hari ini mereka memiliki jam pertama dengan mata pelajaran yang sama. Sejarah.

"Eh Hai cantik, besok ke prom bersam denganku?" Richard menebar senyum dan pesonanya kepada para murid perempuan yang sekarang berjalan melewatinya. "Ah sudah ku duga pasti kalian, tidak mau pergi denganku," Ujarnya saat segerombolan murid perempuan itu tidak menjawab sama sekali apa yang baru saja dia tawarkan.

Besok malam tepatnya akan ada sebuah pesta di sekolah, dimana acara itu memang rutin di lakukan setiap satu semester sekali. Dan acara yang bergengsi itu, tentunya akan di hadiri oleh seluruh murid dari sekolah tinggi James Ford Rodhes.

Dan hari inilah penentuan dari semua murid sekolahnya, untuk bisa mencari pasangan dansa mereka. Sudah pasti akan banyak keriuhan yang terjadi untuk mencari pasangan mereka masing-masing.

"Bagaimana denganmu? Apakah sudah menemukan pasangan dansa untuk besok malam?" Richard bertanya sambil melihat ke arah dimana Nicholas berada.

"Aku tidak tertarik!" Nicholas menjawab dengan pandangan lurus ke depan, dia tidak menoleh ke arah dimana Richard berada. Karena dia adalah salah satu orang yang memang tidak pernah tertarik akan acara bergengsi itu, apalagi membawa pasangan menuju ke acara tersebut.

Sedangkan dia saja belum pernah berkencan sama sekali dengan perempuan seumurannya.

Hal itu tentu membuat Richard menahan tawanya, karena dia memang sudah tahu jikalau teman baiknya pasti akan mengatakan demikian.

Lalu Richard memutuskan untuk mendekat lagi kearah dimana Nicholas berada, dan saat ini mereka berdua sudah berada di lorong kelas.

"Jadi apa yang sebenarnya terjadi padamu?" Richard bertanya to the point, kepada Nicholas yang berada di sebelah kanannya.

Nicholas langsung memutar kedua bola matanya, saat laki-laki di sebelahnya itu menanyakan hal yang terlalu fulgar di depan umum. "Bssttt bisakah kita bicarakan nanti? Bukan waktu yang tepat kamu tahu!" Nicholas menimpali apa yang baru saja di katakan oleh Richard.

"Ah Maafkan aku, cuma sedang bersemangat." Jawab Richard sambil terkekeh.

Dan pada waktu yang sama, tiba-tiba Elliott dan gerombolannya datang Tatapan yang begitu tajam melihat kearah dimana Nicholas berada.

"Minggir, buat jalan," ucap salah satu temannya yang berada di dalam gerombolan Elliot, pada saat ada beberapa murid yang berjalan dengan lambat di hadapannya. Tugas dari laki-laki tersebut adalah membuat jalan agar Elliot bisa berjalan dengan leluasa menuju ke arah orang yang sekarang dia hendak temui.

"Gawat, mendingan kita pergi saja!" Richard berbisik pada saat dia menyadari jikalau Elliot dan gerombolannya itu berjalan dengan begitu cepat seperti menuju kearah di mana dia sekarang berdiri.

"Hei tunggu, biarin saja." Nicholas menimpali apa yang baru saja di katakan oleh laki-laki yang berada di sebelah kirinya, dan matanya sekarang fokus untuk melihat laki-laki yang berlagak sok-sokan berjalan dengan gerombolannya, menuju kearahnya.

Semua mata tertuju kepada gerombolan Elliot yang sekarang berjalan secara bersamaan menuju kearah dimana Nicholas berada. Ada hampir lima orang termasuk dirinya sendiri, di dalam geng yang di takuti oleh banyak murid lainnya. Tentunya mereka yang tidak mau mencari masalah dengan Elliot dan gerombolannya, mereka langsung membuka jalan dan menepi di dinding lorong.

Karena berurusan dengan Elliot dan gerombolannya adalah sebuah pilihan yang tidak tepat.

Nicholas mengajak Richard untuk bisa berjalan dengan perlahan menuju ke ruangan kelas, berjalan menepi di sebelah dinding lorong, seolah tidak mengabaikan apa yang sekarang sedang menuju ke arahnya.

"Hei kutu buku, Apakah kamu terlalu terburu-buru untuk menuju ke kelas haha?"

Semua murid yang berada di lorong tersebut ikut tertawa, pada saat Elliot membully Nicholas.

Elliot mendorong dada Nicholas, sehingga membuat Nicholas langsung berhenti dan melangkahkan kaki ke belakang beberapa kali.

Dia hanya diam pada waktu Elliot melakukan hal itu kepadanya.

"Jelaskan kepadaku, Mengapa kamu bisa mendapatkan promosi langsung menjadi seorang penjaga gawang," ucap melihat dengan nada yang begitu menusuk, sambil mendekat ke arah dimana Nicholas berada.

"Hei biarkan kami lewat, saat ini sudah waktunya..."

"Kamu tidak usah ikut campur,"

Belum sempat Richard Menghadang Elliot, namun teman Elliot langsung menarik lengan Richard dan dijauhkan dari di mana Nicholas berada.

"Apa maksudmu, Pak Douglas memberiku tanggung jawab itu, karena memang dia ingin memberikannya..."

"DIAM,"

[Brakkk]

Semua mata langsung melihat kearah dimana mereka berdua berada di lorong tersebut, suara dari loker yang digebrak dengan keras oleh Elliot, membuat semua murid yang berada di lorong tersebut langsung terdiam dan melihat ke arah Dimana mereka berdua.

"Apa yang kamu minum hingga membuat kamu bisa melakukan hal seperti itu, Aku tahu kamu pasti memiliki sesuatu hal yang lain dan kamu sembunyikan, sehingga membuat kamu bisa dipromosikan menjadi penjaga gawang, mereka juga bilang jikalau tangkapan kamu luar biasa. Apakah itu benar Reiss?" Melihat berkata dengan nada tajam, serta mendorong dada Nicholas dengan tangan kanannya, sehingga membuat Nicholas terhimpit di depan loker yang berada di lorong itu.

"Tanyakan saja langsung ke pak Douglas," Nicholas menjawab dengan begitu santai tanpa mengedipkan matanya, dia melihat kearah dimana Elliot yang berada dihadapannya dengan raut wajah yang tampak biasa saja.

Elliot yang mendapatkan jawaban demikian, amarahnya semakin memuncak, raut wajahnya pun berubah menjadi begitu emosi, karena apa yang dia tanyakan tidak dijawab langsung oleh laki-laki yang berada dihadapannya.

Elliot mengepalkan tangannya dengan begitu keras, dia terlihat begitu ingin membunuh laki-laki yang sekarang berada dihadapannya.

"Bangsat, kau kutu buku!" Elliot dengan keras mengatakan kalimat itu, lalu mengarahkan kepalan tangan kirinya ke arah wajah Nicholas.

Dan detik itu juga, tiba-tiba waktu serasa melambat, dan Nicholas bisa melihat dengan jelas jikalau tangan yang begitu kekar itu telah menuju ke arah wajahnya. Dengan cepat Nicholas langsung menggunakan tangan kanannya, untuk menahan pukulan yang hendak mengenai wajahnya.

Tangan Nicholas sekarang telah memegang kepalan tangan kekar itu, dan pada waktu yang sama, tiba-tiba waktu serasa kembali menjadi normal. Dan dan semua mata langsung melihat kearah dimana Nicholas dan Elliot berada.

Karena tidak disangka jikalau Nicholas berhasil menghalau pukulan laki-laki yang berada dihadapannya itu, dan momen itu seolah berhenti beberapa saat, sehingga membuat murid yang lainnya juga bisa melihat jikalau Nicholas berhasil menghalau pukulan dari Elliot.

Mata Elliot langsung melebar, pada saat laki-laki yang dianggap cupu dihadapannya itu, berhasil menangkap pukulan tangan kirinya yang ditujukan ke wajah laki-laki tersebut.

Dan kali ini tatapan mata Nicholas begitu tajam jam dan berbeda daripada sebelumnya, dan membuat Elliot berada di hadapannya juga agak ketar-ketir saat melihat tatapan tajam dari Nicholas.