webnovel

Kejadian Aneh

Pertanyaan itu tiba-tiba membuat tubuhku menjadi kaku seketika.

'Damn it, ada apa denganku?'

Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, namun seolah seperti aku terhipnotis dan tidak bisa melakukan apa-apa. Karena sebenarnya aku ingin sekali untuk bisa menjawab apa yang ditanyakan oleh guru Jessica. Namun aku tidak tahu apa yang sedang terjadi kepada diriku saat ini.

Semua mata langsung melihat ke arah dimana Nicholas berada, karena pertanyaan tersebut sejak dari lima menit yang lalu belum dijawab olehnya.

Dia hanya diam dan tidak menoleh ke siapapun, meskipun dirinya tahu jikalau banyak teman sekelasnya melihat kearahnya saat ini.

"Bssssttt Nico, Hei..."

Richard berbisik dari belakang, mencoba untuk memberikan kode kepada Nicholas, agar dia segera menjawab apa yang ditanyakan oleh gurunya.

Namun Nicholas hanya diam dan tidak menoleh ke arah belakang, pada waktu Richard memanggil namanya.

Seolah pertanyaan yang dilontarkan oleh gurunya barusan, membuat dirinya langsung tidak bisa berkutik sama sekali.

"Mr. Reiss, apakah anda baik-baik saja?" Jessica bertanya kepada Nicholas yang hanya diam menatap ke arahnya, Dia berjalan dengan perlahan menuju kearah dimana Nicholas berada.

Guru Jessica berjalan dengan perlahan, semakin lama semakin mendekat kearah dimana Nicholas berada.

Nicholas yang mengetahui hal tersebut, tidak tahu entah mengapa tiba-tiba dirinya semakin memberontak dan seperti tidak ingin untuk didekati oleh perempuan yang sekarang berjalan mendekatinya.

Matanya melebar dan nafasnya terengah-engah, namun masih dalam posisi yang sama, Nicholas tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.

Dalam posisi demikian, rasanya teman sekelasnya tidak mengetahui kalau Nicholas berada dalam keadaan yang tidak bisa di jelaskan.

Sumpah, Ada apa dengan diriku? mengapa aku tidak bisa mengontrol napasku dengan seperti biasa. Ada apa sebenarnya? Mengapa ini terjadi setelah guru baru itu bertanya kepadaku, Apakah ada sesuatu hal dibalik pertanyaannya?

"Kringgg"

Bunyi bel istirahat yang begitu nyaring, langsung membuat semua murid yang berada di dalam ruangan kelas itu langsung memalingkan pandangannya dari Nicholas, dan mereka bersiap untuk membereskan alat tulis, lalu di masukkan ke dalam ransel mereka masing-masing.

Dan detik itu juga suara yang begitu nyaring, memenuhi telinga Nicholas, dan hal itu membuatnya dapat mengerjapkan matanya beberapa kali, dan dia bisa menggerakkan anggota tubuhnya yang sebelumnya kaku tidak bisa digerakkan sama sekali.

Dia langsung menoleh kearah belakang, di mana Richard berada, sambil memberikan sebuah ekspresi yang begitu panik.

Seolah ekspresi yang diberikan Nicholas kepada Richard, seperti menandakan jikalau dia meminta tolong akan sesuatu.

Detik itu juga Richard yang mengetahui jikalau rasanya ada sesuatu hal yang telah terjadi kepada teman baiknya, Dia bangkit berdiri dan langsung mendekat kearah dimana Nicholas berada.

"Hei, ada apa bro?" Dia bertanya dengan agak panik saat melihat Nicholas terengah-engah mencoba mengatur nafasnya.

Namun laki-laki itu tidak menjawab apa yang di tanyakan oleh Richard, dia hanya menggelengkan kepalanya, dan memegangi tubuh temannya yang berada di sebelahnya.

"Hei, Nicholas," Richard mencoba untuk mengajak Nicholas berdiri, sambil membopong nya keluar dari ruangan tersebut.

"Hey, Apakah dia baik-baik saja?" Emily bertanya kepada Richard yang terlihat sibuk untuk membantu temannya berdiri dari duduknya, dia pun juga ikut penasaran Apa yang sebenarnya sedang terjadi kepada Nicholas

"Ah, aku juga tidak tahu apa yang terjadi padanya, aku akan segera membawanya keluar dari ruangan ini," Richard menjawab kepada Emily, dengan agak tergagap, karena dia terkejut saat mengetahui kalau perempuan itu sekarang sudah berada di sebelah kanan Nicholas.

"Aku bantu," Emily berkata sambil memegang tangan kanan Nicholas, dan membantunya untuk bisa berdiri dari duduknya.

Richard yang mendapatkan bantuan dari perempuan tersebut, dia hanya menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua sekarang sedang membopong Nicholas untuk bisa keluar dari ruangan tersebut. Karena kondisi ruangan sudah sepi, murid yang lainnya telah keluar dari ruangan tersebut.

"Apakah Mr. Reiss tidak apa-apa?"

Spontan Richard dan Emily langsung terkejut, pada saat mendengar suara tersebut berada di belakang mereka berdua.

Mereka dengan perlahan menolehkan pandangan mereka secara bersamaan ke arah belakang dari suara tersebut berasal.

Dengan agak susah payah, karena mereka berdua sedang membopong Nicholas yang begitu lemas.

"Oh, guru Jessica masih berada di sini, dia tidak apa-apa, hanya penyakitnya kambuh jadi saya akan membawanya ke ruang kesehatan." Richard menjawab dengan agak panik, pada saat mengetahui ternyata guru Sejarah itu masih berada di ruangan tersebut.

Padahal dia tadi melihat jikalau ruangan tersebut sudah sepi dan tidak ada orang sama sekali di dalamnya, hanya dirinya, Emily dan Nicholas. Namun tidak disangka kalau guru Sejarah itu masih berada di dalam ruangan tersebut dan dia berdiri menyandarkan punggungnya di dinding sebelah jendela ruangan kelas.

"Oh begitu, kalau ada apa-apa aku bisa membantu kok!" Ucap guru Jessica sambil tersenyum kepada mereka bertiga yang berada dihadapannya.

"Oh tidak, terima kasih. Kami berdua bisa menanganinya, mohon maaf kami harus segera pergi!" Ucap Emily dengan agak tegas, pada saat mendengar jikalau perempuan yang berada di hadapannya itu menawarkan bantuan untuk membantu.

Namun karena intuisi yang dimiliki oleh Emily begitu kuat, dia merasa jikalau guru Sejarah barunya itu memiliki sesuatu hal yang disembunyikan, sehingga membuatnya ragu untuk mengiyakan apa yang baru saja dia tawarkan.

"Oh baiklah,"

Jessica menjawab sambil tersenyum kepada mereka bertiga.

Setelah mendengar jawaban tersebut, Richard dan Emily langsung membalikkan tubuhnya kembali dan segera membawa Nicholas keluar dari ruang kelas tersebut. Nicholas yang dalam keadaan setengah sadar itu hanya bisa diam dan menurut.

"Ahh, satu lagi Mr. Rogan,"

Baru saja beberapa langkah mereka hendak keluar dari ruang kelas tersebut, tiba-tiba guru Jessica mengatakan sesuatu. Hal itu langsung membuat Richard dan Emily menghentikan langkahnya, tentu saja dengan raut wajah yang kurang enak, langsung Terukir di muka Richard.

Dengan perlahan Richard menolehkan pandangannya menuju ke arah dimana guru sejarahnya itu berada.

Dengan senyuman yang agak terpaksa, Richard mencoba memberikan raut wajah yang terlihat baik di hadapan perempuan tersebut,

"Ya, Mrs. Jessica?" Ucapnya dengan begitu pelan.

"Terima kasih atas penjelasannya tentang jawaban tadi," ucap Jessica sambil memberikan senyuman yang begitu lebar kepada Richard.

Hal itu tentu membuat Richard menjadi bingung seketika, pada saat melihat sikap gurunya yang agak aneh.

Dia hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan, lalu membalikkan pandangannya ke arah depan kembali, lalu dengan segera dia membawa Nicholas keluar dari ruang kelas tersebut.

"Aku rasa ada yang aneh dengan guru baru itu, Aku tidak nyaman dengannya." Ucap Emily sambil melirik kearah dimana Richard berada di sebelah kirinya.

Dia baru berani mengatakan hal tersebut setelah keluar dari ruang kelas itu.

"Tepat, aku juga tidak menyukainya," Richard menimpali apa yang baru saja di katakan oleh Emily, sambil menganggukkan kepalanya pelan.

Mereka berdua langsung menuju ke ruang kesehatan yang berada di sekolahan tersebut, untuk bisa mengecek keadaan dari Nicholas.