webnovel

Kehilangan Kontrol

[Name : Nicholas Reiss]

[Position : Werewolf-Beta]

[HP ???/100]

[???/1000 EXP]

[Strength : ???/100]

[Agility : ???/100]

[Stamina : ???/100]

[Conditions : Adjustment]

---

Aku tidak tahu apa yang aku lakukan sekarang, yang jelas aku hanya ingin berlari menuju ke dalam hutan, dan jauh dari orang-orang yang berada di dekatku. Ada sebuah rasa di dalam diriku yang ingin menyeruak keluar, rasanya tidak bisa kujelaskan, karena aku sendiri juga bingung dengan jariku saat ini.

Tubuhku terasa panas, dan aku sangat membutuhkan air untuk meminum, tenggorokanku rasanya sangat kering dan membutuhkan cairan untuk memuaskannya.

Penciuman ku begitu tajam, aku bisa mencium berbagai macam Bau yang aku tidak kenal sebelumnya. Aku juga bisa mendengar dengan begitu jelas setiap pergerakan yang berada di sekitarku.

Meskipun aku sekarang berlari dengan begitu kencang menuju ke dalam hutan, namun aku bisa merasakan semuanya itu berpadu menjadi satu didalam tubuhku.

Aku Berhenti sejenak pada saat merasakan aroma bau yang berbeda daripada biasanya, seperti ada aroma manis ketika aku mencium bau ini. Aku memejamkan mataku dan mencoba untuk mengetahui Dimana keberadaan dari aroma yang begitu sangat menggodaku ini.

Aku membuka mataku kembali dan berlari dengan cepat menuju ke dalam hutan, aku juga bingung kenapa penglihatanku begitu sangat jelas pada malam hari dengan penglihatan yang berbeda daripada sebelumnya.

Dan tidak jauh dariku, aku bisa melihat ada sebuah aura berwarna merah yang bersembunyi di balik pohon yang tak jauh dariku, rasanya itu adalah sosok dari beberapa manusia, namun aku tidak tahu Kenapa mataku bisa melihat sensor panas tubuh dari mereka, dan rasanya aroma yang aku cium sebelumnya mengarahkanku kepada hampir lima orang yang berada tak jauh dariku.

Namun kali ini aku hanya mengikuti hasrat yang ada di dalam diriku, dengan cepat aku berlari menuju ke beberapa orang yang berada di hadapanku sekarang.

"BAMMM!!! SPLASH!!!"

Aku langsung menutupi mataku dengan cepat, pada saat ada sebuah ledakan berada di sekitarku, dan ada sebuah kilauan cahaya yang begitu terang menusuk ke mataku. Rasanya begitu panas, hingga membuatku tidak bisa melihat apapun saat ini.

"ARGHHHHHHH!!!"

Nicholas mengerang dengan begitu keras, pada saat dirinya terkena sebuah Serangan yang tidak diketahui asalnya oleh dirinya.

"Cepat tangkap dia!"

Suara itu bisa dia dengar dengan begitu jelas, pada saat dia sekarang sedang sibuk mencoba untuk mengucap matanya, karena dia tidak bisa melihat untuk beberapa saat. Dan telinganya sekarang juga agak berdengung namun tidak terlalu parah.

Apakah yang dimaksud adalah aku, Apakah dia hendak menangkap ku?. Nicholas bergumam pada dirinya sendiri, pada saat dia mendengar jikalau ada seseorang yang memerintahkan orang lain untuk bisa menangkapnya.

Dengan cepat dia mencoba untuk bangkit berdiri, namun rasanya tubuhnya begitu lemas setelah mendapatkan ledakan barusan. Dan dengan susah payah diam mencoba untuk bangkit dan merangkak, lalu melangkahkan kaki dan tangannya semakin lama semakin cepat.

Berusaha untuk menghindari kejaran dari orang yang sekarang mengejarnya.

[Derap Langkah Kaki]

Nicholas bisa mendengar suara langkah kaki begitu cepat menuju ke arahnya, meskipun suara tersebut begitu pelan, namun dia bisa dengan sempurna untuk mendengar suara derap langkah kaki yang menuju ke arahnya sekarang.

Matanya yang masih belum bisa berfungsi dengan normal, dia beberapa kali terbentur pepohonan yang berada di sekelilingnya.

"Sial!!!"

Dia mengumpat beberapa kali pada saat kepalanya terbentur ke pohon.

Lalu dengan susah payah kembali dia mencoba untuk melarikan diri dari siapapun yang sekarang sedang mengejarnya.

"Kepung dari sisi kanan, kiri, dan depan!"

Suara itu Muncul lagi di telinganya, Nicholas bisa mendengar dengan begitu jelas bahwa laki-laki yang baru saja mengatakan kalimat tersebut, dia sedang memerintahkan rakyatnya untuk bisa mengepung dirinya.

Mati aku, apa yang sebenarnya sedang terjadi, aku begitu bingung saat ini. Mengapa mereka mengejarku, Apa ada yang salah dengan diriku, sedangkan aku tidak menjadi Ancaman bagi mereka, namun mengapa hasrat ingin membunuhku begitu besar dalam diriku, ketika aku mencium aroma tubuh dari mereka. apa yang sebenarnya terjadi kepada aku sekarang. Nicholas bergumam pada dirinya sendiri sambil mengesot di tanah mencoba untuk melarikan diri, namun rasanya dia kehabisan tenaga.

Lalu Tak lama kemudian, dia bisa mendengarkan sebuah derap langkah kaki yang begitu berbeda daripada yang lainnya, langkah kaki yang sekarang dia dengar begitu cepat daripada mereka yang lainnya.

Derap langkah kaki yang sekarang dia dengar semakin dekat ke arahnya, dia mencoba untuk kabur takut jikalau yang sekarang menuju ke arahnya adalah gerombolan dari mereka.

Namun rasanya kekuatan yang dimiliki oleh Nicholas terkuras habis karena terkena serangan sebelumnya, sehingga membuat dia tidak berdaya dan tidak bisa bergerak kemana-mana.

Dia pasrah lalu mengangkat tangan kanannya menutupi matanya, karena dia merasakan jikalau derap langkah kaki yang begitu cepat itu sekarang sudah berada dihadapannya.

"Cepat bangun, kita harus segera pergi!"

Nicholas terkesiap pada saat mendengar suara laki-laki yang berada dihadapannya itu malah memintanya untuk segera berdiri dan pergi bersamanya. Dia kira jikalau laki-laki yang berada di hadapannya sekarang adalah kelompok dari orang yang mengejarnya.

"Aku tidak bisa, aku tidak bisa melihat setelah ada sebuah ledakan yang menyilaukan mata aku." Nicholas menjawab dengan suara yang begitu berat, seolah suaranya berubah menjadi berbeda daripada sebelumnya.

"Sial, pasti kamu belum belajar sama sekali!" Ucap laki-laki tersebut sambil langsung meraih tangan Nicolas, dan mengajaknya berlari dengan begitu cepat.

Nicholas yang tidak berdaya itu hanya bisa melakukan apa yang dia minta, dia ikut berlari bersama dengan laki-laki yang sekarang menggandeng tangannya, menuntunnya untuk bisa berlari dengan segera meninggalkan tempat tersebut.

Semakin lama semakin cepat, mereka berdua sekarang telah begitu jauh dari kejaran pemburu werewolf.

Roger dan empat lainnya yang berada di tempat itu, dia pun kebingungan pada saat mencari Werewolf yang berhasil dia kepung sebelumnya, namun malah tidak menemukan makhluk buas tersebut.

"Kurang ajar! Dimana dia, seharusnya dia berada tepat di sini!" Ujarnya dengan begitu kesal, sambil menunjuk pohon besar yang berada di hadapannya. Dia bisa merasakan jikalau sosok Werewolf yang sebelumnya itu berada di tempat di mana dia berdiri sekarang.

Mata laki-laki tersebut melihat dengan begitu tajam ke area sekelilingnya, mencoba untuk menggunakan earphone canggihnya untuk mengetahui derap langkah kaki yang berada disekitarnya.

Namun dia tidak berhasil menemukan keberadaan dari makhluk yang dia buru. Dan Rasanya malam bulan purnama ini dia gagal untuk membawa pulang buruan nya lagi.

"ARGHHHHH!!!"

Dia mengerang dengan begitu keras, sambil mengambil pedang yang biasanya dia bawa dipinggangnya, lalu mengayunkannya yang tersebut ke depan. Dimana di depannya ada sebuah pohon besar yang berdiri dengan begitu kokoh, tak lama kemudian tiba-tiba pohon tersebut langsung tumbang seketika.

Keempat rekannya yang melihat kejadian itu, mereka Langsung membelalakkan matanya dan bergidik ketakutan melihat amarah dari pemimpinnya.