Nicholas bersama Richard langsung turun ke lapangan ketika banyak temannya yang mengabarkan bahwa, Nicholas dipanggil oleh Mr. Douglas.
Berita itu telah menyebar ke seluruh sekolah, pada saat dia terlambat untuk pertandingan pertamanya pagi ini.
"Bagaimana dengan ini?" Nicholas bertanya kepada Richard yang berjalan di sebelahnya dengan bingung, tetapi Richard hanya diam sambil memberikan ekspresi bingung juga,
"Jangan khawatir, aku akan selalu mendukungmu dalam keadaan apapun!" Richard berkata dengan sangat bangga, Dia sepertinya mengatakan itu kepada Nicholas, bahwa nanti tidak akan terjadi apa-apa padanya.
Tapi tetap saja, sebenarnya apa yang dikatakannya tidak membuat hati Nicholas tenang, karena saat ini pun mereka berdua sedang berjalan menyusuri lorong sekolah menuju lapangan, banyak mata yang menatap mereka berdua dengan tatapan yang terlalu mengintimidasi.
Lebih tepatnya bukan pada mereka berdua, tetapi mereka menatap Nicholas dengan tatapan yang begitu tajam. Mereka tahu bahwa pagi ini dia tidak datang untuk membantu pertandingan Baseball yang telah diinformasikan sejak seminggu yang lalu.
Nicholas bisa melihat tatapan mereka menusuk ke arahnya, tapi dia mencoba membiarkan mereka melakukan apa yang mereka lakukan sekarang. dia tahu bahwa apa yang dia lakukan adalah kesalahan fatal.
Pria berbadan tegap itu berkacak pinggang di tengah lapangan, Nicholas berpisah dengan Richard, karena dia harus menunggu Nicholas di Tribune, dan sementara Nicholas harus berjalan sendiri ke arah tempat dimana Mr. Douglas berada.
Semua mata tajam itu memandangnya, mereka adalah tim pemain Baseball hari ini. Tatapan mereka sepertinya menunjukkan bahwa mereka tidak ingin Nicholas ada di sini.
Nicholas berhenti ketika pada saat itu tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Jantungnya tiba-tiba berdetak sangat cepat, ketika dia berada di tengah-tengah mereka semua.
"Hei, Nicholas!!! Apa yang kamu lakukan!!!"
Nicholas mendengar teriakan dari Mr. Douglas, tetapi dia tidak bisa menahan jantungnya yang tiba-tiba berdetak sangat cepat, dia tidak bisa menggerakkan kakinya seperti biasa, dan tiba-tiba kepalanya sangat pusing.
Apa yang terjadi padaku sekarang, Kenapa tubuhku tiba-tiba seperti ini, seperti tidak bisa mengontrol semua organ tubuhku. Nicholas bergumam sambil memegangi kepalanya.
"Nging!!!"
Suara mendengung yang bisa terdengar begitu jelas di telinganya, bukan hanya di telinganya tapi suara mendengung itu begitu jelas di kepala Nicholas saat ini. Dia jatuh dan memegang kepalanya erat-erat, menjambak rambutnya dengan erat, untuk menghilangkan rasa sakit yang tidak tertahankan.
Tapi segera semuanya tiba-tiba menghilang, dan dia bisa mendengar dengan jelas dan rasa sakitnya hilang seketika. Entah sudah berapa lama dia bersujud di lapangan itu untuk menahan kepalanya.
Tapi sekarang Nicholas bisa mendengar suara mereka dengan sangat jelas.
"Lihat, anak itu suka berakting!"
"Biasalah cari muka"
"Hukum saja dia Mr. Douglas! Dia hanga memberikan alasan klasik!"
"Nicholas, Nicholas!!!"
Nicholas terkesiap keras, lalu mengangkat kepalanya untuk melihat di mana Mr. Douglas berada.
Matanya melebar, mengetahui bahwa dia masih di lapangan, dan sementara dia bisa mendengar dengan sangat jelas percakapan mereka yang ada di sekelilingnya. Dia juga dapat mendengar dengan jelas bahwa Mr. Douglas telah memanggilnya beberapa kali.
Ia kaget saat merasakan tepukan di bahunya.
"Hai Bro, apakah kamu baik-baik saja?" Richard bertanya kepada Nicholas dengan sangat cemas ketika Richard sekarang berada di sampingnya. Nicholas tidak tahu bagaimana menjawabnya karena apa yang dia rasakan sangat sulit untuk dijelaskan.
Nicholas menjawab hanya dengan tersenyum kecut padanya karena dengan apa yang baru saja dia rasakan, Dia tidak bisa menjelaskan apa yang baru saja terjadi padanya.
"Apa yang terjadi?" Nicholas bertanya bingung kepada Richard yang sekarang berada di sebelahnya. Tapi tiba-tiba Richard memberikan ekspresi aneh seperti dia bingung karena Nicholas menanyakan pertanyaan itu padanya.
Dan pada saat yang sama, sebelum Richard menjawab apa yang ditanyakan oleh Nicholas, Nicholas tiba-tiba terganggu oleh percakapan yang bisa dia dengar sekarang.
"Ada apa dengan anak itu?"
"Sudah diberitahu sebelumnya, bahwa dia hanya berpura-pura sakit!"
"Sudahlah, ayo lempar saja bola kasti ini padanya!"
Seolah waktu tiba-tiba berhenti berputar, Nicholas yang bisa mendengar percakapan mereka yang berada di tengah lapangan, langsung melihat ke arah di mana mereka berada. Matanya terbuka begitu lebar ketika dia melihat ada bola seukuran kepalan tangannya yang sekarang terbang ke arahnya.
Nicholas dengan cepat menggerakkan tangannya dan menangkap bola tersebut dengan sangat mudah.
"HAP!"
Aku bisa melihat raut wajah mereka meskipun aku berada di tepi lapangan yang begitu luas. Mereka yang berada di tengah lapangan, Aku bisa melihat ekspresi wajah mereka dengan sangat jelas, dan wajah mereka sangat terkejut ketika aku menangkap bola yang mereka lempar ke arahku dan Richard. Nicholas menggerutu di dalam batinnya.
"Wow, bagaimana kamu menangkap bola itu, sedangkan kamu saja tidak berhasil untuk menjadi penangkap bola di dalam permainan baseball, tapi apa yang baru saja kamu lakukan!?" Richard bertanya kepada Nicholas dan membuatnya spontan menatap Richard, dia juga bingung dengan respon yang baru saja dia lakukan karena dia tidak pernah bisa menangkap bola dengan baik.
Nicholas melebarkan matanya dan melihat bola di tangannya, Dia juga terkejut ketika dia melakukan ini tanpa menyadarinya.
"Hei Bro, apa kamu baik-baik saja?"
Richard bertanya lagi pada Nicholas dan mengejutkannya untuk kedua kalinya, Nicholas hanya menggelengkan kepalanya padanya, menunjukkan bahwa apa yang dia lakukan barusan, dia juga tidak tahu.
"Aku juga tidak tahu, aku merasa ada yang aneh denganku!" Nicholas menjawab pertanyaan Richard dengan bingung sambil melihat ke arah di mana Mr. Douglas sekarang berada, dia yang sedang berkacak pinggang dan dengan tatapan yang sangat tajam ke arah Nicholas.
"Richard, kurasa aku harus pergi sekarang, aku bisa merasakan Mr. Douglas akan membunuhku saat ini!" Nicholas berkata kepada Richard, lalu dia dengan cepat berlari menuju ke tengah lapangan.
Ketika dia berlari menuju tengah lapangan, Nicholas tidak tahu mengapa mereka memandangnya dengan begitu aneh. Dia juga bingung kenapa dia bisa tiba-tiba berlari begitu cepat tanpa merasa lelah, dia mencoba memperlambat kakinya, agar dia tidak terlihat aneh di depan mereka semua.
Pada saat Nicholas tiba di depan Mr. Douglas dengan cepat, dia hanya diam ketika dia membuka mulutnya untuk melihat Nicholas. Matanya terbuka lebar seolah-olah Dia membeku dan tidak mengatakan sepatah kata pun kepada Nicholas.
"Mr. Douglas, halo?"
Tanya Nicholas sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Mr. Douglas, berusaha menyadarkannya bahwa Nicholas ada di depannya sekarang.
Tiba-tiba Mr. Douglas sangat terkejut ketika mengetahui bahwa Nicholas ada di depannya sekarang.
"Bagaimana kamu melakukan tangkapan itu, dan bagaimana kamu berlari secepat itu ke arahku!" Dia bertanya kepada Nicholas dengan pertanyaan memburu. Dan sementara dia juga tidak tahu jawaban apa yang harus dia berikan kepada guru olahraganya.
"Apa maksud anda?"
Nicholas bertanya bingung, dengan memberikan ekspresi di wajahnya yang memang terlihat bingung saat ini. Karena sejujurnya dia juga tidak tahu kenapa dia bisa melakukan respon secepat itu saat itu.
"Reiss jawab aku, sekarang!"
Nicholas terkejut dan sedikit melompat kan tubuhnya ketika tiba-tiba Mr. Douglas bertanya kembali dengan nada tinggi padanya.
Nicholas langsung menunduk dan tidak menatap wajah gurunya, karena tidak tahu jawaban apa yang tepat untuk diberikan padanya.
"Sudahlah, Pak, tinggalkan saja dia, keluarkan saja dia!"
"Dasar pecundang!!!"
"Tidak berguna!"
"Rasakan ini!"
Nicholas bisa mendengar mereka mengucapkan kata-kata kasar itu kepadanya, dan dia juga bisa merasakan ada sesuatu yang sedang dilemparkan ke arahnya.
Sekali lagi, waktu di sekitar Nicholas memudar dan berjalan begitu lambat, dan pada saat itu dia melihat ke belakang untuk melihat bahwa bola baseball meluncur ke arahnya.
Nicholas dengan cepat menggerakkan tangan kirinya untuk menangkap bola tersebut, dan ketika bola berada di tangannya, dia terkejut karena tiba-tiba waktu di sekitarnya kembali normal.
Dan lagi-lagi hal itu membuat mereka semua yang ada di lapangan melebarkan mata untuk menatapnya. Tidak sepatah kata pun keluar dari mulut mereka, tetapi mereka tahu bahwa mereka terkejut ketika Nicholas melakukan ini.
"Nicholas Reiss, Jawab Pertanyaanku! Dari mana kamu mendapatkan kekuatan responsif untuk merespons objek di sekitarmu?"
Nicholas terdiam, tidak bisa bergerak ketika Mr. Douglas menanyakan hal ini padanya karena dia juga bingung untuk memberikan jawaban apa kepada gurunya.