"Kalau begitu katakan padaku, apakah kamu membelikan rok ini untukku?" Nisa menatapnya dengan berani, tanpa berkedip, takut dia akan kehilangan ekspresinya.
David tersenyum. "Pertanyaan ini masih perlu dijawab?"
David mengangguk. "perlu."
"Tentu saja," kata David.
Diam-diam mengerucutkan bibir. "Jadi kupikir aku akan memberimu makanan."
David menyipitkan matanya dan meremas tangan besar di pinggangnya. "Hati nurani kecil, jika saya tidak membeli rok, Anda akan membuat saya lapar, kan?"
"Ayo datang dan pergi." David menatapnya dan tersenyum tanpa menyangkalnya.
"Namun, saya belum cukup makan, apa yang harus saya lakukan?" David bertanya.
Nisa berpikir bahwa masih ada sarapan yang tersisa di dapur, dan harus segera turun. "Kalau begitu aku akan membawakan sarapan, bubur nasi dan Hanamaki."
David meraihnya dan mengencangkan pinggangnya, membuatnya melekat pada dirinya sendiri.
Nisa segera merasakan genggamannya, yang sangat keras sehingga dia tidak berani bernapas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com