"Brengsek! Aku tidak akan pernah membiarkan itu sampai terjadi."
***
Rendy terlihat mengerutkan keningnya saat melihat Bian yang tengah menggeram kesal dan mengepalkan kedua tangannya, seakan-akan dia sedang menahan rasa marahnya supaya tidak meledak detik itu. Karena tidak mau merasa penarasan lebih lama lagi, dia pun mulai bertanya pada bossnya itu.
"Bi, kamu kenapa?" ucap Rendy yang terdengar penuh kehati-hatian, karena dia takut Bian akan merasa tersinggung dengan pertanyaan yang di lontarkannya.
Mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Rendy yang tidak lain adalah sopir pribadinya, Bian pun segera beralih menatap laki-laki itu yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
Bian terlihat menghela nafas panjang sebelum mengatakan kepada Rendy, apa yang membuat dirinya menggeram kesal.
"Tidak apa-apa, kalau kamu tidak mau memberitahuku," ucap Rendy dengan tersenyum pada Bian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com