Dua gadis asik bercanda,tertawa dan meluapkan kebahagian di salah satu mall di Jakarta. Cewek yang lebih tinggi itu merangkul bahu si gadisnya. Seolah hanya dua yang berhak memilikinya. Keduanya keluar dari timezone dengan senyum yang tak pernah luntur.
"Makasih,kaka !" Ucap Keyla tersenyum senang.
"Apapun untukmu !" Balas Sheira mencium kepala Keyla.
Setelah ujian akhir semester hari terakhir ini, keduanya menghabiskan waktunya di mall sampai tak sadar jika hari sudah gelap. Namun keduanya tak ada yang mau pulang. Mereka memutuskan untuk makan malam sebelum pulang.
"Aku mau makan-"
"Seafood !" Potong Sheira tepat.
"Kok kamu tau yang aku pikirkan?!" Tanya Keyla heran.
"Itu makanan kesukaan kamu kan ?!" Tanya Sheira balik sambil membukakan pintu.
Keyla tersenyum senang Sheira begitu perhatian dan paham akan dirinya. Makanan kesukaan,minuman kesukaan,apa yang dibutuhkan dari hal kecil sampai hal yang besar Sheira selalu paham. Bukankah itu sempurna untuk Keyla?
Setelah memesan,Sheira tak pernah mengalihkan perhatiannya dari Keyla yang memangku dagu melihat sekitar. Ia tak pernah menyangka jika ia telah memiliki gadisnya ini. Banyak beban yang sudah menguap sejak kedatangan Keyla di hatinya. Kekuatan dan sekaligus kelemahan Sheira sudah terletak pada Keyla.
Merasa di perhatikan seseorang,Keyla menatap Sheira. "Aku tau aku cantik !"
Sheira tersenyum, "Beruntung banget pacarnya !"
Pipi Keyla terasa panas mendengarnya,sudah seperti kepiting rebus dengan rona merah di pipinya.
"Hai !!! Keyla ?!!!" Sapa seseorang mengganggu moment pasangan itu.
Merasa namanya di sebut,Keyla mendongak melihat orang yang berdiri di samping mejanya. Betapa terkejutnya dia saat mengetahui wajah cowok yang menyapanya itu. Matanya membulat sempurna melihat cowok yang pernah dekat dengannya itu.
"Vino ?!"
Sheira sama terkejutnya dengan Keyla menyadari seorang cowok yang pura pura tak melihat Sheira. Sedetik kemudian ia menatap dingin pada sang cowok. Kebencian tiba tiba menyeruak di hati Sheira melihat senyum dari cowok itu. Sepertinya kedua cewek ini saling kenal dengan sang cowok yang tiba tiba datang menyapa Keyla.
"Long time no see,Key !!! Boleh gabung ?!" Kata cowok bernama Vino itu.
Keyla menatap Sheira seolah bertanya. Sheira hanya tersenyum tipis dan singkat mengizinkannya.
"Ah,iya !!! Silahkan !" Kata Keyla canggung. Rasanya sudah lama ia tak bertemu lagi dengan mantan gebetannya itu. Keyla bukan canggung karena Vino,tapi ia tak nyaman jika ada mantan gebetannya saat ia bersama dengan Sheira.
"Kamu sekolah dimana ?! Sejak lulus SMP aku gak pernah lihat kamu." Tanya Vino membuka obrolan tanpa melihat Sheira.
"Gue di sekolah bokap !" Jawab Keyla singkat dan melirik Sheira berkali kali.
Merasa ada aura dingin diantara Sheira dan Vino,Keyla berusaha mencairkannya. "Kalian belum berkenalan kan ?! Vino,kenalin dia Sheira. Sheira,dia Vino !"
Vino tersenyum devil,lalu mengulurkan tangan memperkenalkan diri. "Alvino,mantannya Keyla !" Penuh penekanan kata mantan.
"Emm,mantan gebetan ! Bukan mantan pacar," potong Keyla cepat penuh penekanan membenarkan ucapan Vino agar tak terjadi salah paham.
"Sheira ! Teman Keyla," balas Sheira menjabat tangan Vino dan melemparkan tatapan tajam.
Acara perkenalan terganggu dengan makanan yang datang.
"Selamat menikmati !" Ujar waitress meletakkan pesanan.
Keyla menatap Sheira intens mengabaikan pesanannya. Bertanya tanya mengapa ia menjawab hanya sebagai teman. Apa sebenarnya yang ada di pikiran Sheira. Sheira memberikan senyum tulusnya menenangkan Keyla.
Keyla menghela nafas pelan, "Lo gak pesen makan ?!" Tanya Keyla pada Vino
"Aku baru aja makan tadi ! Kamu makan aja gpp !" Balas Vino tersenyum.
Keyla mengangguk,ia mulai menikmati makan malamnya. Ia berfikir akan saling menyuapi dengan Sheira,tapi melihat Sheira fokus dengan makannya sendiri Keyla membuang niatnya itu. Sampai tak sadar jika ada saus di sudut bibirnya.
"Key,kamu kalo makan kayak anak kecil ya !!! Sampe belepotan gitu," kata Vino tiba tiba mengulurkan tangan menyentuh sudut bibir Keyla untuk membersihkan saus itu.
Keyla terkejut dengan perlakuan Vino yang tiba tiba menyentuh bibirnya.
Uhuk....uhuk....
Sheira tersedak melihat pemandangan tak mengenakkan tepat di depannya. Keyla segera menjauhkan wajahnya dari tangan Vino.
"Gue ke toilet dulu !" Kata Sheira datar bergegas meninggalkan keduanya. Bisa saja Sheira meluapkan emosinya pada cowok itu,tapi ada sesuatu hal yang membentenginya untuk tidak melakukannya.
Keyla melotot tidak suka pada Vino atas perlakuan tadi. Tanpa sepatah kata pada Vino,Keyla langsung bergegas menyusul Sheira. Vino mengernyit heran pada kedua cewek yang sangat ia kenali.
.
.
"Maaf," ucap Keyla memeluk Sheira dari belakang di toilet.
"Aku tak tau jika dia akan selancang itu,"
Sheira berbalik merenggangkan pelukan Keyla. Keyla mendongak menatap Sheira penuh rasa bersalah. Sheira mengusap bibir Keyla lembut, menatap Keyla sendu. "I'm fine !"
"Aku paham !!!" Kata Sheira pelan.
"Pulang sekarang," pinta Keyla.
Sheira mengangguk pelan menyetujuinya. Lebih baik pulang dari pada menyaksikan Keyla dan Vino.
Skip >
Di mobil, Keyla berkali kali menatap Sheira penuh rasa bersalah. Ia masih memikirkan tadi. Tak seharusnya ia mengijinkan Vino bergabung tadi.
"Kenapa ?!" Tanya Sheira tak tahan dengan Keyla yang terus terusan menatapnya seperti itu.
"Enggak! Gak papa," Keyla mengalihkan pandangannya ke bawah.
"Kamu tadi bilang ke Vino kalo kita cuma temen ?" Tanya Keyla pelan.
Sheira terdiam,ia memikirkan kalimat yang pas untyk menjawab Keyla. Ia mengurangi kecepatan mobilnya,dan menepikan mobilnya. Keyla mengernyit.
"Aku mau jujur sama kamu !" Kata Sheira mengubah posisi duduknya menghadap Keyla
Keyla mengangguk menunggu Sheira.
"Dia,,,,! Diaaa,,,,!"
"Dia ?????" Keyla tak sabar menunggu Sheira yang hanya dia dia muluk.
Sheira menarik nafas panjang dan menghembuskan pelan, "Dia adik aku !"
Keyla tercekat,ia terdiam mencerna pengakuan Sheira. Bagaimana bisa mantan gebetannya,yang pernah dekat dimasa SMP adalah adik Sheira,pacarnya sekarang. Ia benar benar tak menyangka.
"Apa ?!"
"Alvino Zalvhisaka Reynard, adik tiri aku ! Hm,entahlah aku tak paham harus menganggapnya sebagai siapa aku ?! Hanya berasal dari sperma yang sama !" Jelas Sheira.
"Aku mencoba memperbaiki hubunganku dengan keluarga papa. Tapi sejak dulu, sejak dia tau semuanya dia tak pernah menyukaiku. Karena dia berfikir aku merebut papa dari keluarganya."
"Makanya aku tadi tidak mengakui hubungan kita di depan Vino,untuk tidak memperkeruh keadaan. Ditambah sepertinya Vino menyukaimu juga !" Lanjut Sheira.
"Aku tidak tau jika kalian bersaudara ! Aku pikir kalian tidak saling kenal !" Keyla dibuat bingung dan syok.
"Aku hanya melayani drama yang dia buat ! Sejujurnya,aku sangat benci dengan sikapnya yang semena mena dengan orang lain. Dia mewarisi sifat papa,yang selalu menghalalkan segala hal demi mencapai apa yang dia inginkan ! Itu yang membuatku muak," kata Sheira jujur.