webnovel

140. Jangan Sembarangan Menuduh

"Kenapa--"

"Tutup mulutmu." Hwa Joon membungkam mulut Yena.

"Um ...."

"Lihat ke bawah," bisiknya.

Yena menurunkan lensa matanya. Di bawah, tampak mahluk yang begitu banyak menggeliat-geliat. Mata perempuan itu membelalak. Buku kuduknya seketika berdiri.

"Mereka adalah bayi-bayi kraken. Lucifer berada dalam tawanan mereka. Coba kau lihat ke arah sana." Hwa Joon menunjuk ke arah lain.

Yena mengikuti telunjuknya dan seperti dugaan ia mendapati sosok Jie di antara kerumunan bayi-bayi gurita raksasa itu.

Pria itu tak sadarkan diri. Tubuhnya dibelit tentakel-tentakel lengket nan menjijikan.

"Kita harus segera menyelamatkannya." Yena tak bisa menahan diri. Hwa Joon memeganginya erat.

"Kita tak boleh gegabah." Ia membentuk sebuah gelembung air dan melmparnya ke bawah.

Rrrr

Syyyaa

Syyyaa

Gurita-gurita yang tak terhitung jumlahnya itu menyerbu ke arah gelembung yang pecah dengan agresif. Mereka saling bertindihan. Tentakel-tentakel lengket mereka saling menempel dan membelit.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com