Namun belum sempat Sophie berhenti menyalak, pintu ganda di seberang kamar Alexa mendadak terbuka, kemudian sang pemuda melongok dari dalam. Wajahnya bau bantal. Rambut hitamnya acak-acakan. Benar-benar mencerminkan seseorang yang baru saja bangun tidur.
"Tuan! Maafkan saya. Kami terlalu berisik sampai membangunkan." Alexa buru-buru menangkupkan kedua tangan di depan wajah, meminta maaf dengan sungguh-sungguh karena takut dimarahi. Kebanyakan orang yang baru bangun tidur itu seram. Apalagi kalau bangun dengan cara tidak menyenangkan seperti ini.
Namun alih-alih marah karena tidurnya terganggu, ekspresi lega malah tampak di wajah Skylar. "Oh, Alexa. Kau sudah baikan?"
Dia membuka pintunya lebih lebar sehingga bisa keluar. Pemuda itu pun membungkuk demi mengusap kepala Sophie. "Anak pintar. Terima kasih sudah memberi tahu kalau Alexa sudah bangun," katanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com