Akibat melihat lukanya sendiri, Alexa jadi histeris dan susah ditenangkan. Bahkan dokter pun mulai meminta beberapa perawat di sana untuk memegangi tangan dan kakinya supaya tidak meronta hebat karena akan memberikan obat penenang. Skylar yang mendekat sempat diusir oleh perawat, tapi karena tampaknya Alexa bisa mengenali pendampingnya dan bisa sedikit tenang, perawat kembali membolehkan Skylar agar mendekat dan menenangkannya.
"Puu … lang. A-aku mau pu … lang! A … yo pulang …!" seru gadis itu di tengah isakannya.
"Iya, setelah selesai mengobati lukamu, kita akan langsung ke rumah kakek, ya?" jawab Skylar lembut. Tangannya mengusap rambut Alexa yang berantakan karena dia terus meronta dan tak bisa diam.
"Tidak mau! Tidak mau ke rumah kakek! Pulang!" Secara tiba-tiba, gadis itu seperti mendapat kekuatan entah dari mana, sehingga dia meronta semakin keras.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com