Skylar baru menghela napas lega ketika Maria menghubungi lagi dan mengatakan akan pergi ke tempatnya pukul tiga. Pemuda itu pun menjelaskan jika akan menunggu di lobi, supaya mereka bisa naik bersama-sama, karena resepsionis tidak akan memberikan kartu akses pada tamu.
Namun, dia dibuat kaget ketika melihat Maria datang bersama dr. Oscar. Lelaki paruh baya itu berjalan di sebelah Maria sambil tersenyum serta memainkan kumisnya yang berwarna putih.
"Aku tidak menyangka kau juga ikut kemari, dr. Oscar."
"Keponakanku memaksa, makanya mau tak mau aku jadi ikut kemari juga."
"… Keponakan?" Skylar melirik pada Maria yang masih berwajah tenang dan terlihat tak terpengaruh sama sekali dengan pembicaraan keduanya. Pemuda itu mengedikkan bahu dan segera mengantar keduanya masuk ke dalam lift.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com