Banteng Purba Kejam itu meraung dengan ganas dan kemudian terbang ke arah serangga kecil pengkhianat itu dengan penuh kemarahan.
Pada awalnya, banteng itu ingin menggunakan orang lain untuk melakukan pekerjaan kotornya, tetapi ia tak pernah menyangka bahwa manusia licik ini akan mengkhianatinya. Walaupun banteng itu tak akan mati di tangan Kadal Pemantau Berkepala Dua, banteng itu masih mengalami kerugian yang cukup besar.
Hanya dengan memikirkannya saja membuat banteng itu seolah akan menjadi gila.
Namun, saat Banteng Purba Kejam itu menggunakan seluruh kekuatannya, daerah di sekitarnya tiba-tiba mulai bergetar.
Banteng itu merupakan binatang buas raksasa Tingkat Kegelapan sehingga ia memiliki indra yang luar biasa. Bahkan ia tak akan melewatkan satu helai daun yang terjatuh, apalagi sesuatu yang seperti tabrakan meteor ini.
Namun, walaupun ia menyadarinya, ia masih merasa kesulitan untuk bereaksi terhadap kecepatan semacam ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com