webnovel

180. Dagon

Aku mengangguk paham, lalu beranjak dari posisi duduk ku sekarang. Tidak langsung bergerak dari lantai yang ku pijak, namun mengumpulkan dulu keberanian yang entah sejak kapan tiba- tiba menghilang. Angin berembus menerpa kulit wajah ku. Dingin, hingga aku memejamkan mata demi mengusir rasa takut ini. Aku mulai melangkah, hingga saat sampai di lorong, kaki ini seolah berhenti secara otomatis. Sudut gelap di ujung sana membuat nyali ku ciut. Namun suara beberapa anak kecil yang berada di balik kamar-kamar ini membuat keberanian ku seolah kembali bangkit. Bagi ku, asal mengetahui masih ada manusia di sini, itu sudah cukup.

"Sayang, hati- hati." Layar ponsel kuhadapkan pada wajahku. Mereka bertiga juga terlihat tegang, di atas kasur masing- masing. Aku mengangguk lantas berjalan selangkah demi selangkah ke ujung koridor. Suasana entah kenapa makin mengerikan. Bagaikan sedang menuju ke ruang eksekusi, aku makin ragu, tapi otakku seolah terus menyuruh untuk tidak berhenti.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com