215. Bad morning
Kicauan burung terdengar samar-samar memecah keheningan. Wajah pucatnya itu masih saja fokus menatap jalanan ramai yang ada di bawah pandangan mata indahnya pagi ini. Sandra tak mau menyarap, makanan rumah sakit tak seenak menu hidangan yang disuguhkan padanya kalau berada di rumah. Bubur ayam, sayur bayam tak ada rasa, susu dan air putih. Sandra hanya menyeruput susunya saja. Untuk yang lain, ia biarkan dingin di atas meja. Tak ada napsu selepas melihat hidangan yang membosankan seperti itu.
Ngomong-ngomong, Leo tak kembali sejak kemarin malam. Pria itu hanya meninggalkan pesan pada anak buahnya kalau Sandra bertanya. Katanya, ia harus membereskan semua yang terjadi kemarin. Entah apa yang dimaksudkan, Sandra hanya berharap kalau pria itu tak membunuh Indira hanya sebab melukai dirinya. Jika benar, Leo benar-benar monster yang tak punya hati nurani.
Chapitre verrouillé
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com