webnovel

Pangutan Penuh Rindu

Brooklyn, Amerika.

Di depan pintu terbuka, Vian mendapati punggung seorang wanita dalam balutan dres backless. Akan tetapi, dari pantulan sebuah cermin ia bisa melihat wajah dengan senyum merekah, sebelum akhir si empu punggung membalik tubuh, menghadapnya.

"Vian!"

Si wanita melangkah cepat ke arah Vian yang juga ikut berlari kecil, membawa wanita kedalam pelukan ketika akhirnya saling berhadapan, menyebut nama dengan bisikan lirih sambil menghirup aroma yang sangat dirindukannya.

"Aliysia ...."

Ya, benar.

Nyonya Geonandes yang bergumam di dalam rengkuhan, semakin melesakkan wajah di dada suaminya. Sesekali, Vian mengecupi rambut dan meyakinkan diri jika benar, yang dipelukannya adalah istri yang dirindukannya.

"Kenapa kamu semakin tinggi? Aku tidak bisa memanggilmu bocah lagi jika begini ceritanya," lanjutnya meledek.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com