Yui-sensei masih kepikiran dengan kejadian menghebohkan tadi siang.
Sembari menggigit jempolnya, Yui-sensei jalan bolak-balik membentuk oval di depan meja kerjanya. Yui-sensei kebingungan. Dia baru pertama kali mendapati murid yang akan berkelahi habis-habisan.
"Duh, bagaimana kalau salah satu dari mereka mati?"
"Duh, bagaimana kalau mereka dikeluarkan dari sekolah?"
"Duh, bagaimana kalau mereka bermusuhan selamanya?"
Berbagai pikiran negatif merasuk ke dalam pikiran Yui-sensei.
Sementara itu, Jui-sensei yang merupakan wali kelas mereka, malah santai-santai minum kopi sambil mengupas kacang yang dia beli dari Shuu.
Yui-sensei yang kesal segera menggebrak meja seniornya.
*Brakk!!
"Senpai!"
"Y-ya, ada apa??!!" Jui-sensei terkaget.
"Senpai itu wali kelas mereka, 'kan? Kenapa santai-santai saja??!!"
Jui-sensei menyeruput kopinya, kemudian berbicara. "Wahai adik kelasku. Pertengkaran itu hal yang biasa. Laki laki itu cepat berdamai loh kalau bertengkar. Kamu tenang saja."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com