"Percayalah padaku." Erza coba meyakinkan Maria.
Maria menatapnya nanar.
'Percayalah padaku?' Sudah berapa kali Maria dikhianati oleh kata-kata itu?
Orang tuanya bilang mereka akan sering pulang, nyatanya mereka tak pernah datang. Wali kelasnya berkata Maria akan segera mendapatkan teman, nyatanya semua malah menganggapnya lawan. Juli bilang akan setia kawan, nyatanya malah ingin mengakhiri pertemanan.
Harus berapa kali Maria dikhianati lagi? Harus berapa kali Maria percaya dan berujung sakit hati lagi?
Lagipula, sepenting apa Erza bagi dirinya?
"Maaf, tidak bisa," jawab Maria pelan.
"Kenapa?" Erza sedikit bersedih.
"Aku tidak mau dikhianati lagi. Aku tidak mau percaya pada siapapun lagi. Aku tahu, walau pada awalnya terasa indah, semua akan berakhir bencana. Aku tahu, itu pasti yang akan terjadi." Maria menjawab sambil menahan emosi.
"Maria… apa aku pernah mengkhianatimu? Apa aku pernah berbuat salah padamu?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com