webnovel

Penculikkan Part 2

Roman mengangkat tangan. "Maaf Simon, yang diculik itu Maggiana, bukan pacarmu."

"Iya betul, yang diculik itu Maggiana. Memangnya pacarmu diculik juga, ya?" Emili menambahkan.

Perkataan anak-anak seakan menunjukkan kalau Maggiana dan Kensel tidak mungkin berpacaran. Kensel yang bermaksud untuk bertingkah keren malah jadi terlihat bodoh. Shino menahan tawa sendirian.

Tadinya Kensel mau menjelaskan kalau Maggiana itu adalah pacarnya, tapi gak jadi. Kensel merasa lega karena teman-temannya bego sampai ke urat.

"Iya, maksudku Maggiana. Aku sudah tahu tempat dia diculik," umum Kensel.

Perasaan lega sedikit menyelimuti keadaan sekitar.

"Di mana?" tanya anak-anak, kompak.

"Di hatiku," ucap Kensel sambil menunjuk hatinya.

Anak-anak ribut.

"Yang serius kampret!"

"Di mana tempatnya? Cepat katakan!"

"Maggiana sudah menunggu!"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com