Akemi sedang berada di pemakaman neneknya bersama Shino dan Akeno. Sangat berat bagi Akemi meninggalkan makam itu, mengingat selama berada di Tokyo dialah yang mengurus dirinya. Dia memaksakan senyum di sana, tidak ingin membuat neneknya khawatir.
Berbeda dengan Akemi, Akeno tidak terlalu punya ikatan batin bersama neneknya. Walau nenek Akemi itu nenek Akeno juga, tapi hubungan mereka hanya sekedar pertalian darah. Shino malah lebih dekat dengan nenek Akemi ketimbang Akeno.
Mereka pergi bersama-sama meninggalkan makam dengan suasana sedikit berkabung, namun mereka tutupi dengan senyuman.
"Aku belum sempat menanyakannya, bagaimana kuliahmu Akeno?" tanya Akemi sembari berjalan bersamaan.
"Tidak bagus. Aku salah memilih jurusan. Aku ternyata tidak cocok di jurusan farmasi, tahun depan aku akan tes lagi," jawab Akeno.
"Mau ngambil jurusan apa?" Shino ikut dalam pembicaraan.
"Fisika."
"Waah, kebalikannya Akemi banget." Shino tertawa kecil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com